Pesan Mendagri untuk Khofifah dan Emil: Hati-hati Daerah Rawan Korupsi
"Saya kira hal-hal yang sudah baik dikerjakan Pakde Karwo selama 10 tahun bisa ditingkatkan, bisa dioptimalkan," ucap Tjahjo.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jawa Timur (Jatim) yakni Khofifah dan Emil Dardak melanjutkan kerja dari pimpinan sebelumnya.
"Saya kira hal-hal yang sudah baik dikerjakan Pakde Karwo selama 10 tahun bisa ditingkatkan, bisa dioptimalkan," ucap Tjahjo menanggapi pelantikan Khofifah dan Emil di Istana Negara, Kamis (14/2/2019).
Tjahjo melanjutkan selama ini Provinsi Jatim merupakan provinsi yang cukup terkenal dengan beragam prestasinya. Dia meminta Khofifah dan Emil bisa membawa Jatim makin mendunia.
Baca: Khofifah - Emil Bakal Bakal Genjot Program Kerja Nawa Bhakti Satya pada 99 Hari Kerja
Hal lainnya, Tjahjo meminta Khofifah dan Emil berkoordinasi dengan seluruh jajaran Pemda tingkat II terlebih berhati-hati dan memahami area rawan korupsi, khususnya perencanaan anggaran.
Terlebih dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kerap melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap kepala daerah di Jawa Timur. Yang lebih mencengangkan, terjadi korupsi massal di DPRD Malang.
"Ini yang menjadi pekerjaan rumah (PR) utama Bu Khofifah. Jatim banyak prestasi, banyak pula kepala daerah ditangkap. Dengan pengalaman Bu Khofifah baik di DPR, di kementerian. Pak Emil Dardak sudah pengalaman sebagai bupati, saya kira beliau sudah paham lah mengenai tata kelola pemerintahan. Yang penting membangun hubungan tata kelola pemerintahan antara daerah tingkat I dan tingkat II sampai ke tingkat desa," paparnya.
Baca: Ahok - Puput Dikabarkan Sudah Menikah, Adik BTP Singgung Kehidupan Salah: Panah Bisa Berbalik Arah
Terakhir menyambut Pilpres 2019, Tjahjo meminta Khofifah dan Emil berkoordinasi dengan Forkopida hingga tokoh agama dan masyarakat untuk mensukseskan Pilpres.