Polisi Malaysia Masih Cari Beberapa Potongan Tubuh Dua WNI Korban Mutilasi
Informasi dan keterangan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) satu bagian tubuh yang belum ditemukan di antaranya kepala dari kedua korban.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa potongan tubuh dua WNI korban mutilasi di Malaysia hingga kini belum ditemukan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan dari informasi dan keterangan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) satu bagian tubuh yang belum ditemukan di antaranya kepala dari kedua korban.
"Polisi Malaysia sudah melakukan penelusuran di sekitar aliran sungai di mana potongan tubuh mereka dibuang, untuk mencari potongan badan lain yang belum ditemukan, termasuk kepala," kata Dedi, Jumat (15/2/2019).
Baca: Sempat Disebut Numpang Tenar oleh Deddy Corbuzier, Baim Wong Mengaku Senang
Padahal PDRM telah menurunkan anjing pelacak dan alat pendeteksi lain menelusuri aliran sungai untuk menemukan potongan tubuh yang belum ditemukan itu.
Menurutnya sangat mungkin potongan tubuh yang belum ditemukan itu terbawa aliran sungai ke lokasi yang agak jauh dari lokasi awal pembuangan.
"Kami berharap bisa segera ditemukan. Polri mendukung penuh PDRM dan membantu dalam mengungkap kasus ini," kata Dedi.
Baca: Peneliti LIPI Prediksi Tak Akan Ada Yang Baru Dan Spesial Dalam Pidato Kebangsaan Prabowo
Ia mengatakan sampai saat ini PDRM masih menyelidiki dan mendalami lokasi pembunuhan sekaligus mutilasi terhadap kedua korban dilakukan.
Hal yang baru diketahui kata Dedi adalah baru lokasi atau tempat kejadian perkara (TKP) dimana dua mayat yang sudah dimutilasi ditemukan.
Yakni di sisi Sungai Buloh Selangor, Malaysia.
"Untuk tempat kejadian perkara atau TKP penemuan mayat sudah diketahui sejak awal, tapi TKP atau lokasi pembunuhan serta lokasi saat pelaku memutilasi korban, masih diselidiki," kata Dedi.
Karena dari hasil penyelidikan, katanya dipastikan bahwa lokasi pembunuhan dan lokasi pelaku memutilasi korban bukan di lokasi dimana potongan jenazah ditemukan.
Baca: 2 Bocah di Bogor Tewas Akibat Ledakan Granat: Kronologi, Kondisi di Lokasi, dan Jenis Granat
Seperti diketahui pengusaha tekstil asal Bandung, Nuryanto dan anak buahnya Ai Munawaroh menjadi korban mutilasi di Malaysia.
Potongan tubuh mereka ditemukan pada 26 Januari di Sungai Buloh, Malaysia.
Dedi mengatakan Bareskrim Polri dan Polda Jawa Barat serta Inafis dan PPATK, terus bekerjasama untuk mengungkap motif dan menemukan pelakunya.
Pihaknya kata Dedi turut membackup dan membantu penyelidikan danpengungkapan yang dilakukan Polisi Diraja Malaysia (PDRM).
Saat ini katanya, PDRM telah mengamankan dua terduga pelaku warga negara Pakistan berinisial JIR dan A.
Keduanya merupakan rekan bisnis korban, Nuryanto.
"Dua WNA Pakistan terduga pelaku ini, sudah diamankan sejak tanggal 7 Februari lalu. Mereka rekan bisnis korban," kata Dedi kepada Warta Kota, Kamis (14/2/2019).
Dalam hukum acara Malaysia status keduanya masih saksi yang dicurigai.
Baca: Bocah Tenggelam saat Bermain di Kolam Apartemen di Kawasan Lenteng Agung
Karenanya, PDRM punya waktu 14 hari penyelidikan, sejak menahan keduanya mulai 7 Februari, untuk menemukan bukti lagi agar keduanya menjadi tersangka.
Namun masa penyidikan ini bisa diperpanjang lagi, jika PDRM merasa yakin ada bukti lain yang akan didapat.
Dedi menjelaskan korban Nuryanto, begitu tiba di Malaysia bersama rekan perempuannya Ai Munawaroh, diketahui sempat beberapa kali berpindah hotel.
"Hingga akhirnya, tanggal 23 Januari, kedua korban bertemu dengan dua orang warga Pakistan terduga pelaku itu. Pertemuan untuk melakukan penagihan utang. Setelah itulah, korban tidak ditemukan lagi dan hilang kontak," kata Dedi.
Dari fakta itu ujar Dedi, PDRM menduga kedua warga negara Pakistan itulah pelaku mutilasi terhadap Nuryanto dan Ai Munawaroh. Karena merekalah yang terakhir kali bertemu korban.
Sehingga, kedua warga Pakistan itu ditahan dengan status saksi yang dicurigai.
Uniknya kata Dedi, kedua terduga pelaku, sempat membuat laporan ke polisi Malaysia, dua hari setelah mereka terakhir terlihat bersama Nuryanto dan Ai Munawaroh, yang diduga saat itulah pembunuhan dan mutilasi atas korban mereka lakukan.
"Lucunya tanggal 25 Januari, kedua orang terduga pelaku tersebut melapor ke polisi setempat atas hilangnya korban, setelah pada 23 Januari, mereka terlihat terakhir kali bersama korban," kata Dedi.
Dedi menegaskan Polri akan fokus dan membantu secara aktif untuk mengungkap kasus ini karena adanya dua WNI yang menjadi korban.
Pihaknya kata Dedi bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri arus keluar masuk transfer uang di rekening milik bos tekstil asal Kabupaten Bandung, Nuryanto, yang menjadi korban mutilasi tersebut.
"Selain itu, kami melakukan penelitian lebih mendalam terhadap korban, juga dengan melihat track record korban oleh tim Cybercrime. Dengan PPATK kita lakukan penelusuran arus transfer di rekening korban," kata Dedi.
Hal yang dilakukan ini, kata dia, juga dalam membantu Polisi Diraja Malaysia (PDRM) mengungkap kasus mutilasi ini.
Penulis: Budi Sam Law Malau
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sebagian Potongan Tubuh Dua WNI Korban Mutilasi di Malaysia Masih Belum Ditemukan