Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi Menilai Kabinet Bayangan Lazim Terjadi di Negara Demokrasi
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso mengatakan kabinet bayangan lazim terjadi di negara demokrasi.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Sugiyarto
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso mengatakan kabinet bayangan lazim terjadi di negara demokrasi. Tapi menurutnya, tidak dengan Indonesia.
"Meskipun dalam pikiran ke depan bagus juga mulai disiapkan kabinet bayangan, itu lumrah terjadi di negara demokrasi, tapi kalau di Indonesia itu belum lazim," sebut Priyo di KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019).
Menurut Priyo dari segi budaya politik Indonesia, mempersiapkan struktur kabinet jauh sebelum hasil perhitungan suara Pemilu resmi ditetapkan adalah hal baru.
Bila pun ada, daftar nama di kabinet bayangan para paslon tidak mungkin di umumkan sekarang. Pihak yang mengetahuinya hanya terbatas pada capres-cawapres bersangkutan.
"Karena belum lazim ya mungkin ada sederet nama harus dipikirkan untuk memperkuat kabinet tentu itu tidak ada yang tahu, itu tidak mungkin di umumkan sekarang," ujarnya.
Begitu pula yang ada di kubu paslon 02 Prabowo-Sandi. Menurut Priyo, mereka yang dianggap kredibel dan punya kemampuan sesuai pos-pos nya akan masuk dalam pertimbangan.
Priyo pun mengatakan, hak memilih sosok pengisi kabinet merupakan hak prerogratif Presiden.
Bila Prabowo-Sandi terpilih, tentu itu adalah hak mereka menentukan siapa saja yang dianggap pantas.
Prabowo-Sandi, kata Priyo tentu punya sederet nama yang sedang dipikirkan. Dia mengklaim hanya mereka berdua saja yang mengetahui siapa sosok-sosok tersebut.
"Nama-nama tersebut sudah tentu otomatis ada di saku beliau (Prabowo-Sandi) kalau memang rakyat memberi mandat," terangnya.
Sekjen Partai Berkarya ini menyebut paslon 02 memang tengah mempersiapkan daftar nama kabinet versi Prabowo-Sandi. Untuk itu dia meminta jangan dulu menyimpulkan bahwa saat ini kabinet tersebut sudab terbentuk.
"Jadi ini dalam proses, jangan disimpulkan sekarang sudah ada, belum," pungkasnya.