Dua Bulan Pasca Tsunami Banten, Sebagian Warga yang Terdampak Kesulitan Dapatkan Air Bersih
Bencana alam tsunami yang melanda kawasan pesisir Banten pada tanggal 22 Desember 2018 menggulung kawasan wisata dan permukiman warga.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bencana alam tsunami yang melanda kawasan pesisir Banten pada tanggal 22 Desember 2018 menggulung kawasan wisata dan permukiman warga.
Tidak hanya kehilangan rumah, warga pun kini kesulitan mengakses air bersih.
Pemulihan sejumlah daerah terdampak belum maksimal dilakukan Pemerintah Provinsi Banten maupun pemerintah pusat, walaupun pihak swasta turut menyalurkan bantuan hingga saat ini.
Berdasarkan data lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), salah satu kebutuhan mendesak yang dibutuhkan para pengungsi adalah ketersediaan air mineral, air bersih, makanan, susu bayi dan obat-obatan.
Baca: Imbas Kasus Ahok, Elektabilitas Jokowi-Maruf di Dua Dapil DKI Rendah
Terkait hal tersebut, bekerjasama dengan ACT, Diamond Group kembali menyalurkan air mineral sebanyak 49.000 botol atau setara dengan 245.000 liter air minum kepada 21.991 jiwa yang bermukim di Pandeglang, Banten pada Senin (18/2/2019).
Selanjutnya, air minum itu didistribusikan ke posko induk ACT di Banten, Desa Cipicung, Kecamatan Cikeudal, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Corporate Communication Diamond Group, Randy Apriza Akbar menyebutkan, bantuan tersebut sebagai wujud kepedulian dan komitmen perusahaan untuk meringankan beban para korban terdampak bencana tsunami Selat Sunda.
Terlebih, berdasarkan data dari ACT, air mineral berada di urutan pertama dari daftar barang-barang yang dibutuhkan para pengungsi.
“Air mineral penting bagi masyarakat pengungsi karena keterbatasan sarana untuk mengolah air bersih menjadi tantangan utama bagi mereka saat ini," ungkapnya dalam siaran tertulis pada Senin (18/2/2019).
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga menyalurkan air mineral premium San Benedetto kepada para pengungsi yang kini masih bertahan di dua kabupaten dan lima kecamatan Provinsi Banten.
Penyaluran meliputi antara Kecamatan Cinangka, Kecamatan Carita, Kecamatan Labuan, Kecamatan Panimbang dan Kecamatan Sumur.
Kelima lokasi tersebut dipilih karena dianggap paling terkena dampak dari tsunami Selat Sunda menurut kajian tim ACT di lapangan.
“Penyaluran donasi ini murni bentuk kepedulian dan keprihatinan Diamond Group atas musibah yang menimpa saudara-saudara di kita di Banten. Harapan kami, penyaluran air mineral ini bisa menjadi kontribusi nyata kepada masyarakat yang membutuhkan," jelasnya. (dwi)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dua Bulan Pasca Bencana, Warga Terdampak Tsunami Banten Kesulitan Akses Air Bersih