Jawaban KPU Dituding Membiarkan Terjadinya Serangan Personal terhadap Capres di Debat Kedua
Bila ditengok dari tata laksana debat, Wahyu memastikan tak ada kecurangan seperti tudingan Andi Arief.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan heran dengan protes yang dilayangkan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief di media sosial Twitter.
Andi dalam cuitannya menyebut KPU melakukan pembiaran terhadap serangan yang melanggar aturan.
Menanggapinya, Wahyu tidak paham apa maksud tuduhan Andi Arief tersebut.
"Nah itu yang saya tidak paham. Itu yang saya tidak paham, kecurangan yang dimaksud itu yang seperti apa?" kata Wahyu saat dihubungi, Senin (19/2/2019).
Baca: Jawaban Bawaslu RI Terkait Tuduhan Adanya Serangan Pribadi Terhadap Capres Saat Debat Kedua
Bila ditengok dari tata laksana debat, Wahyu memastikan tak ada kecurangan seperti tudingan Andi Arief.
Hal itu bisa dilihat lewat berbagai macam keputusan yang ada di debat kedua kemarin.
Karena keputusan yang ada, sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari kedua belah kubu tim kampanye.
Mulai dari tata letak desain panggung, tempat duduk, permintaan tak membocorkan kisi-kisi, hingga pilihan soal yang semuanya diundi.
"Kalau dari tata laksana debat, itu kita memastikan tidak ada kecurangan. Mulai dari proses pilihan panggung, tempat duduk, soal, pilihan soal itu semua di undi dan dengan persetujuan baik capres yang bersangkutan ataupun tim kampanye nasional masing-masing. Jadi clear kalau begitu," kata Wahyu.
Diketahui, debat kedua Calon Presiden (Capres) 2019, Minggu (17/2/2019) malam diwarnai kericuhan antar kedua kubu paslon dan nyaris berujung bentrok.
Hal itu diketahui dari potongan video yang diunggah oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Andi Arief, Senin (18/2/2019) malam.
Kejadian tersebut bermula dari sindiran capres petahana Joko Widodo yang menyebut capres 02 Prabowo Subianto memiliki lahan seluas 220 ribu hektare di Aceh Tengah dan 120 ribu lahan di Kalimantan Timur.
Kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi tak senang dengan sindiran Jokowi yang mereka nilai sebagai bentuk serangan terhadap personal Prabowo.
Dalam video tersebut Pengurus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean terlihat mendatangi Ketua KPU, Arief Budiman.
Dia meminta agar KPU dan Bawaslu memberi teguran kepada Capres 01 Jokowi karena dianggap melanggar peraturan.
" (terpotong)...harus mengingatkan Jokowi bahwa yang bapak lakukan tadi salah, melanggar aturan," ujar Ferdinand seperti terekam di video.
Dalam video itu, terlihat pula Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang mendatangi kerumunan. Ferdinand nampak dalam video beradu mulut dengan Luhut.
Ferdinand menghampiri Luhut dan menjelaskan bahwa aturan harus ditegakkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.