Ketemu di Jogja, Prabowo Minta Maaf ke Bibit Waluyo, Ini Kesalahannya
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto meminta maaf kepada mantan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo dalam acara Prabowo Menyapa di Grand Pacific Hall
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto meminta maaf kepada mantan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo dalam acara Prabowo Menyapa di Grand Pacific Hall, Sleman Rabu (27/2/2019).
Dari pantauan Tribunjogja.com, permohonan maaf Prabowo, ia sampaikan dalam sela pidato kebangsaannya di acara tersebut.
Seperti diketahui Bibit Waluyo saat ini menjadi satu dari beberapa relawan yang mendukung penuh Prabowo maju dalam pilpres sekaligus menjadi Ketua Panitia Acara Prabowo Menyapa yang dilaksanakan di Sleman.
Bibit diketahui juga menjadi relawan yang menggerakkan purnawirawan TNI Polri di Jateng DIY untuk mendukung Prabowo.
"Saya di hadapan khalayak ramai saat ini, mau minta maaf sama pak Bibit Waluyo yang saat itu Pak Bibit mau maju lagi jadi Gubernur Jawa Tengah," kata Prabowo di hadapan ribuan simpatisan.
Prabowo menjelaskan, saat itu Bibit Waluyo bakal maju lagi dalam pencalonan Gubernur lewat Partai Gerindra namun rupanya partainya menolak.
Prabowo mengaku bersalah karena menolak Bibit Waluyo kembali maju lewat partainya.
Prabowo beralasan, waktu itu dirinya tengah belajar politik dan belum mengerti teknik politik yang harus ia gunakan.
"Waktu itu Partai Gerindra punya kursi dan Pak Bibit mau maju, saya tanya sama orang-orang saya yang di Semarang, bagaimana kalau kita dukung Pak Bibit, beliau dulu senior saya, panglima perang hebat, terus kata orang-orang saya, Pak bibit nggak punya uang pak, karena waktu itu saya masih belajar politik dan belum ngerti jadi nggak jadi dukung, saya minta maaf pak, saya malu," terang Prabowo.
"Harusnya waktu itu, saya bilang meskipun nggak punya uang kita harus tetap dukung Pak Bibit Waluyo," katanya.
Selian itu, Prabowo juga menyinggung buruknya politisi yang ada di Indonesia.
Prabowo menyebut politik di Indonesia sangat sulit dan penuh dengan kebohongan.
"Saya waktu itu lagi belajar politik, belum mengerti, dulu tahunya hanya perang ternyata politik itu lebih sulit dari perang apalagi politik di Indonesia dari 15 politisi yang bohong ada 16 orang, di politik rupanya bohong itu biasa, padahal kami terbiasa digembleng lurus, A ya A, B ya B," tukas Prabowo.
"Rupanya di Indonesia ini banyak pat gulipat, kong kalikong," tutup Prabowo. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Prabowo Minta Maaf ke Bibit Waluyo, Ada Apa?,