Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cak Nanto yang Memilih Diam dalam Kegaduhan

Hidayat, adik panti Cak Nanto dan dosen di salah satu perguruan tinggi memberikan kesaksiannya soal Cak Nanto.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cak Nanto yang Memilih Diam dalam Kegaduhan
Rina Ayu/Tribunnews.com
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, usai mengunjungi Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (25/1/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Ketua Umum PP Muhammadiyah Sunanto alias Cak Nanto di sejumlah media tentang 'kafir' mendapatkan banyak tanda tanya.

Hidayat, adik panti Cak Nanto dan dosen di salah satu perguruan tinggi memberikan kesaksiannya soal Cak Nanto.

Dia mengakui belum genap setahun Cak Nanto menjabat ketua umum PP Muhammadiyah namun berbagai tuduhan dialamatkan kepadanya.

"Berbagai kegaduhan dihasilkan. Dari tuduhan titian istana, mempersoalkan aksi 212 sampai yang terakhir dianggap setuju dengan penghapusan kata kafir," ujar Hidayat dalam keterangannya, Senin (4/3/2019).

"Seolah setiap kali Cak Nanto mengemukakan pendapatnya, disaat itu juga ada kontroversial," ujar Cak Nanto.

Baca: Mahfud MD Tanggapi Penghapusan Istilah Kafir: tak Perlu Difatwakan, Meributkannya tak Produktif

Menurut dia, sebuah kontroversial yang tidak jarang dibarengi dengan hujatan, makian dan bullying fisik yang kasar.

Sehingga kemarin sore Hidayat menelepon Cak Nanto menanyakan kegaduhan di medsos yang mengkritiknya.

Berita Rekomendasi

"Saya putuskan untuk menelpon dia," kata Hidayat.

Menurut dia, rasanya aneh saja jika setiap ada tuduhan bahkan hujatan, seolah Cak Nanto diam saja padahal tidak susah bagi dia membuat klarifikasi terkait pendapatnya yang seolah digesting berbeda dengan aslinya.

"Cak, kok sampean diam saja. mbok kasih klarifikasi, minimal di medsos?" kata Hidayat bertanya ke Cak Nanto.

Dengan gaya santainya Cak Nanto menjawab "Santai lek, saya tidak ingin berdebat dengan apa yang sebenarnya tidak saya maksudkan. Berdebat secara keras hanya menambah kebisingan dan saya tidak ingin berhadap-hadapan dengan sesama saudara Muslim," khas gaya cak Nanto menunjukkan kematangannya.

Cak Nanto menambahkan bahwa hujatan dan cacian di medsos akan menjadi penyemangat kita, untuk tetap mengendarai roda organisai sesuai khittah Muhammadiyah.

"Jika kami terus berupaya mencounter ujaran di medsos, itu akan menghabiskan energi dakwah kita," ujar Hidayat.

"Saya menyadari ada upaya menggiring ke sentimen negatif atas apa yang saya ucapkan dipublik. Saya bisa saja membalasnya, tapi itu tidak saya lakukan," ujar Hidayat menirukan Cak Nanto.

Segala hal, jika berawal dari kebencian, hanya akan berakhir dengan kekacauan. Kebencian itu bukan wataknya orang Islam. Mari berdialog. Saya terbuka untuk itu, kita sisihkan kebencian.

"Cak Nanto tenyata tidak berubah. Sama seperti yang saya kenal bertahun-tahun. Tenang dan seolah tidak ada rasa sakit hati. Semoga tetap diberi kekuatan Cak. Pimpin PPPM dengan gayamu cak," ujar Hidayat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas