4 Bom Lontong Diamankan Satgas Tinombala, Polri: Ini Ciri Khas Ali Kalora cs
Menurut Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, bom lontong adalah ciri khas dari kelompok Ali Kalora.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satgas Tinombala berhasil mengamankan 4 bom lontong dari lokasi terakhir kontak tembak dengan Ali Kalora cs, yakni di Padopi, Poso Pesisir Selatan, Poso, Sulawesi Tengah.
Menurut Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, bom lontong adalah ciri khas dari kelompok Ali Kalora.
"Selain itu amunisi berhasil disita satgas termasuk bom lontong, bom yang dimodifikasi oleh mereka, ini cukup berbahaya. Ini merupakan ciri khas kelompok Ali Kalora," ujar Dedi di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2019).
Ia mengatakan empat buah bom lontong yang ditemukan tim gabungan dari TNI-Polri itu terdiri dari 2 bom aktif serta 2 bom yang masih dalam proses pembuatan.
"Ada 4 buah. 2 masih aktif dan 2 proses pembuatan," kata dia.
Lebih lanjut, jenderal bintang satu itu mengatakan Satgas Tinombala terus melakukan pengejaran terhadap anggota kelompok Ali Kalora yang tersisa.
Ia mengklaim pihaknya berhasil memetakan posisi kelompok tersebut pasca kontak tembak. Apalagi, kata dia, Ali Kalora cs semakin tersudut lantaran berkurangnya amnusi dan senjata.
Baca: Satgas Tinombala Temukan Amunisi yang Dimodifikasi Menyerupai Bom oleh Kelompok Ali Kalora
"Kami berhasil me-mapping di mana lokasi kelompok tersebut melarikan diri. Satgas Tinombala melakukan lokalisir, pagar betis agar kelompok tersebut semakin tersudut karena pasokan logistiknya semakin menipis, amunisi semakin berkurang, senjata cuma satu laras panjang, laras pendek cuma dua," tutur Dedi.
Seperti diketahui, Satgas Tinombala terlibat kontak tembak dengan sekitar 5 anggota Ali Kalora, pada Minggu (3/3). Hasil kontak tembak tersebut, satu DPO atas nama Basir alias Romzi tewas dan satu anggota DPO atas nama Aditya tertangkap hidup.