Gelar Lomba Senam Kreasi 2019, Istri Kapolri Tegaskan Tak Bawa Misi Politik
Tri mengatakan lomba serta senam yang digelar pihaknya bertujuan membuat para perempuan terutama ibu-ibu menjadi sehat.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istri Kapolri, Tri Suswati Tito Karnavian, menegaskan tak bawa misi politik dalam gelaran Lomba Senam Kreasi 2019.
Diketahui, Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) bekerja sama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) menggelar senam bersama dan lomba senam kreasi 2019. Tri sendiri merupakan Ketua dari Perwosi.
Tri mengatakan lomba serta senam yang digelar pihaknya bertujuan membuat para perempuan terutama ibu-ibu menjadi sehat.
Menurutnya, olah raga adalah salah satu bentuk pemersatu dan tidak mengenal apakah pendukung si A atau si B.
"Kami tidak membawa misi politik dalam hal ini ya. Jadi jangan ada sampai nanti pulang ke rumah karena kalah (lomba senam kreasi, - red) nanti ngomongnya A, B. Mohon perhatian bahwa kita di sini adalah bahwa tujuannya satu, kita mendukung olahraga supaya kita sehat," ujar Tri, di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (9/3/2019).
Baca: Peringati HUT Perwosi dan Ingin Ibu-ibu Jadi Sehat, Alasan Istri Kapolri Gelar Lomba Senam Kreasi
Ia mengatakan acara ini digelar untuk memperingati hari ulang tahun (HUT) Perwosi sekaligus membantu para ibu-ibu menjadi sehat.
"Tujuannya pertama untuk memperingati hari ulang tahun Perwosi. Kemudian ini juga adalah salah satu bentuk program kita yang memang mengolahragakan masyarakat, terutama para perempuan. Di mana perempuan kita ketahui adalah ibu ataupun tokoh yang mendidik anak-anaknya atau keluarganya menjadi keluarga yang sehat," kata dia.
Disinggung mengapa memilih olahraga senam, istri Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian ini menyebut senam adalah olahraga yang merakyat.
Disamping itu, kata dia, banyak ibu-ibu yang biasa mengikuti kegiatan senam secara berkelompok.
"Dan bisa dilakukan dengan gembira dengan memakai kreasi sendiri dan juga memakai baju-baju yang kita ikutkan ada etniknya. Karena agar olahraga tidak semata sebagai aktualitas dari gerakan tapi juga aktualitas dari budaya Indonesia," imbuhnya.
Adapun kegiatan ini diikuti sekira 450 ibu-ibu, yang terbagi ke dalam 50 tim. Mereka berasal dari seluruh Jabotabek hingga Karawang.