Ketika Serbuan Kopassus Buat Puluhan Separatis Papua Lari Kelimpungan Sebelum Tewas Disambar Peluru
Kopassus mempunyai ciri khas serbuan mendadak dalam melaksanakan operasi militernya
Penulis: Grid Network
TRIBUNNEWS.COM - Akhir tahun 1966, Irian Barat (Papua) membara karena pemberontakan terbesar terjadi di sana.
Pemberontakan terbesar itu dipimpin oleh Lodewijk Mandatjan yang bermarkas di Kepala Burung Irian Barat.
Diklaim sebagai pemberontakan terbesar lantaran Mandatjan berhasil memobilisasi 14 ribu warga suku Arfak yang menjadi pengikutnya untuk masuk hutan.
Dari hutan Mandatjan bersama anggotanya melakukan serangkaian kegiatan penghadangan, penyerangan dan pengacauan keamanan lainnya di kecamatan Warmare dan Ransiki.
Namun perlu diketahui jika Lodewijk Mandatjan bukanlah anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Mandatjan dan suku Arfak yang dipimpinnya memberontak karena buruknya keadaan ekonomi di Irian Barat saat itu.
Lodewijk Mandatjan sendiri ialah sebenarnya ialah seorang patriot pejuang Trikora saat Indonesia berusaha merebut Irian Barat dari Belanda.
Usaha-usaha Mandatjan dalam melakukan pemberontakan sangat meresahkan.