Survei Nasional Voxpol Center : 9 Parpol Berpotensi Lolos PT
Dari data di atas menunjukkan belum ada satu pun partai baru yang berhasil melampaui ambang batas parlemen
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Voxpol Center Research and Consulting menyelenggarakan Survei Nasional (Surnas) terkait tingkat elektabilitas partai.
Dalam keterangan pers yang diterima, Senin (11/3/2019), dari 16 partai politik yang disurvei, hanya sembilan partai politik yang berpotensi lolos dan sukses melampaui ambang batas Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen.
Baca: Ketua PSI Tsamara: Kita Bosan dengan Parpol Lama
Partai yang lolos ambang PT 4 persen antara lain PDI Perjuangan yang memperoleh elektabilitas tertinggi yakni 26,5 persen, selanjutnya Partai Gerindra menempati posisi kedua dengan tingkat elektabilitas sebesar 14,2 persen, Partai Golkar berada pada posisi ketiga dengan perolehan elektabilitas sebesar 10,6 persen.
Disusul posisi empat besar, yaitu PKB sebesar 8,4 persen, kemudian Partai Demokrat berada pada peringkat kelima dengan tingkat elektabilitas di angka 6,7 persen. Peringkat keenam ditempati Partai NasDem dengan tingkat elektabilitas sebesar 5,5 persen.
Di posisi ketujuh ditempati PKS dengan elektabilitas sebesar 4,9 persen, selanjutnya PAN berada pada peringkat ke delapan dengan elektabilitas sebesar 4,5 persen, kemudian disusul PPP, partai yang terakhir kemungkinan lolos PT 4 persen yang berada pada posisi ke sembilan dengan tingkat elektabilitas sebesar 4,1 persen.
Direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, kemungkinan hanya sembilan partai di atas lolos di parlemen, berpotensi sukses dan lolos melampaui ambang batas perolehan suara menimal partai politik dalam pemilu untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi di DPR RI
Pada saat yang sama, hasil survei nasional Voxpol Center juga menunjukkan bahwa ada tujuh partai politik, berkemungkinan “gagal” melewati ambang batas PT, di antaranya ada tiga partai lama dan empat partai baru berkemungkinan “tidak lolos” ambang batas parlemen.
Elektabilitas Perindo hanya memperoleh angka sebesar 3,5 persen, kemudian partai Hanura hanya memperoleh elektabilitas sebesar 1,1 persen, selanjutnya PBB sebesar 0,8 persen, disusul partai Berkarya sebesar 0,7 persen, kemudian perolehan tingkat elektabilitas PSI sebasar 0,5 persen, berada posisi dua terakhir yaitu PKPI sebesar 0,4 persen dan posisi elektabilitas “paling bawah” ditempati partai Garuda dengan perolehan tingkat elektabilitas partai sebesar 0,3 persen.
Sementara dalam survei elektabilitas partai tersebut, yang belum memutuskan pilihan partai (undecided voters) masih di angka 7,3 persen.
Dari data di atas menunjukkan belum ada satu pun partai baru yang berhasil melampaui ambang batas parlemen.
"Itu artinya parlemen masih ‘akan’ dikuasai partai wajah lama," katanya.
Namun demikian, dari beberapa partai baru yang ikut meramaikan kontestasi elektoral pilpres 2019, Perindo adalah salah satu partai baru yang paling potensial menembus ambang batas “parliamentry threshold”, dengan tingkat probabilitas masih cukup tinggi.
Namun efektifitas mesin partai Perindo harus terus tumbuh secara merata, tetap masih punya kans sedikit lagi bisa “berpeluang” melewati jebakan ambang batas parlemen karena sudah mulai mendekati angka range margin of error.
"Peluang Perindo bisa melewati angka ambang batas parlemen masih terbuka lebar karena soal kesetiaan perilaku pemilih “cair” dan rendahnya “Partai ID” di Indonesia membuat angka swing voters masih cukup tinggi," katanya.