Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Komandan NII: Aksi Teroris Ingin Kekacauan Biar Ada Alasan Pojokkan Pemerintah Dan Aparat

Ken Setiawan mantan komandan NII (Negara Islam Indonesia) memprediksi aksi teror tidak berhenti di Sibolga, Sumatera Utara.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mantan Komandan NII: Aksi Teroris Ingin Kekacauan Biar Ada Alasan Pojokkan Pemerintah Dan Aparat
TRIBUN MEDAN/Sofyan Akbar
Petugas Kepolisian berjaga pasca ledakan bom di rumah terduga teroris di Sibolga, Rabu (13/3/2019). TRIBUN MEDAN/Sofyan Akbar 

"Tetapi hanyalah orang-orang kafir yang tidak faham akan Alquran dan tidak mengerti Islam yang sebenarnya," ucap Ken Setiawan.

Lebih jauh ia menjelaskan, kelompok teroris ini perekrutannya bukan disebabkan faktor kemiskinan, kesenjangan, keadilan dan lainnya.

Tapi tegas dia, mereka itu anti terhadap pemerintah karena pemerintah menggunakan hukum pancasila dan mereka akan ganti dengan khilafah atau negara Islam.

Baca: Bhayangkara FC Vs Bali United, Misi Lanjutkan Rekor Seratus Persen Kemenangan

Ia jufa mengungkap semakin kaya justru akan menjadi donatur aksi teroris yang sangat membahayakan.

"Orang yang sudah teradikalisasi pemikiran tidak pernah berpikir panjang, bahkan melakukan bom bunih diri pun dianggap jihad karena dalam doktrin mereka itu akan mendapat surga tanpa hisab bersama keluarga," jelasnya.

Diberitakan, terduga teroris Husain alias Abu Hamzah yang diamankan kepolisian di Sibolga, Sumatera Utara, mengaku telah merakit puluhan bom.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan istri terduga teroris juga membawa 4 bom aktif yang akhirnya diledakkan.

Berita Rekomendasi

"Dari pengakuan pelaku AH itu ada sekitar puluhan bom yang sudah terakit," ujar Dedi di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2019).

Ia menjelaskan target dari puluhan bom itu adalah para aparat kepolisian yang menjadi lawan dari kelompok teroris.

Jenderal bintang satu itu mengatakan terduga teroris yang ditangkap di Lampung, Kalimantan Barat dan Sibolga masih satu jaringan. Terkait aksi amaliyah, kata dia, bisa dilakukan setiap saat atau sewaktu-waktu sesuai kemauan kelompok tersebut.

"Yang jelas sasarannya aparat keamanan. Musuh utamanya kepolisian, karena kepolisian yang melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris," kata dia.

"Mereka saling komunikasi melalui medsos pakai WAG, email sama FB. (Aksi amaliyah, - red) Tergantung kesempatan dan peluang yang dimiliki kelompok tersebut," imbuh Dedi.

Lebih lanjut, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengatakan bahwa Abu Hamzah sendiri memiliki kemampuan merakit bom. Meski begitu, ia menyebut Abu Hamzah tidak sendirian dalam merakit bom-bom tersebut.

"Saudara AH memiliki kemampuan untuk merakit bom dan mempengaruhi kelompok tersebut. Tidak sendiri, tidak mungkin sendiri karena merakit bom itu apalagi dalam jumlah banyak tidak mungkin sendiri. Pasti dia dibantu temennya yang saat ini kami lakukan pengembangan kembali," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas