Besok, Dubes Tantowi Yahya Akan Terbang Ke Christchurch Untuk Temui Semua WNI
Setelah kejadian penembakan, kata Tantowi, kedutaan besar RI untuk Selandia Baru juga berangkatkan dua staf ke Christchurch.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Sebelumnya, Tantowi menjelaskan, informasi penembakan pertama kali dia ketahui dari tiga mahasiwa Indonesia yang sedang berada di Masjid Al Noor.
"Pak Dubes, ada penembakan saat kami sedang menjalankan salat Jumat," ujar Tantowi, menirukan perkataan salah seorang mahasiswa Indonesia.
Mahasiswa yang dimaksud bersama dua lainnya sedang berada di masjid saat kejadian penembakan berlangsung.
"Beruntung kami selamat pak Dubes. Diselamatkan, menyelamatkan diri dari rumah penduduk. Kami bertiga selamat. Kami mendapat informasi ada tiga orang Indonesia yang juga salat jumat, tapi belum kami ketahui," ungkap Tantowi menirukan salah seorang mahasiswa asal Indonesia yang menghubunginya.
Penembakan sadis terjadi Selandia Baru. Sekelompok orang, masuk ke Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, dan secara brutal memberondong jamah masjid yang akan melaksanakan ibadah Salat Jumat, Jumat (15/3/2019). Kejadian berlangsung sekitar pukul 2 siang waktu setempat.
Dubes Tantowi memastikan, kejadian penyerangan juga terjadi di Masjid Lindwood di kota yang sama. "Ada informasi mengenai seorang warga negara Indonesia bernama Fatimah yang menikah dengan imam masjid Lindwood. Suaminya adalah orang Nigeria, dan alhamdulillah warga kita selamat," ungkap Tantowi saat berbincang dengan tribun.
Dubes Tantowi memastikan di Kota Christchurch, ada 340 warga negara Indonesia tinggal disana. "Ibu Menlu, langsung meminta saya untuk mengontak satu persatu seluruh orang Indonesia yang tinggal di Selandia Baru. Untuk memastikan keselamtan warga kita," ujarnya.
"Dan sampai saat ini, kami belum berhasil mengontak tiga orang lainnya yang dikabarkan salat Jumat saat kejadian penyerangan di masjid yang dimaksud. Kami masih cari terus informasinya," Dubes Tantowi memastikan.(*)