Australia Khawatir Ada Balas Dendam Usai Teror di Masjid Selandia Baru
Ia berujar, balas dendam tersebut bisa saja berasal dari kelompok-kelompok seperti ISIS maupun Al-Qaeda.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Australia menyatakan kekhawatiran adanya balas dendam pasca serangan teror penembakan di dua Masjid Christchurch, di Selandia Baru.
Diketahui pelaku penembakan atas nama Brenton Harrison Tarrant merupakan warga negara Australia.
Dubes Australia di Jakarta, Gary Quinlan, menyatakan kekhawatirkan tersebut, langsung dihadapkan sejumlah petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI), di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019).
Ia berujar, balas dendam tersebut bisa saja berasal dari kelompok-kelompok seperti ISIS maupun Al-Qaeda.
Quilan beralasan, pada peristiwa berdarah tersebut para korban merupakan umat muslim.
"Kami (Australia) khawatirkan saat ini adalah balas dendam dari kelompok Isis, kemudian Al Qaeda, dan lainnya. Kenapa, karena mereka (kelompok ektrisme) merasa umat islam itu dzalimi. Itu (balas dendam) yang sangat kita khawatirkan," terang dia.
Baca: BNPB: 6.831 Orang Mengungsi di 15 Titik Pengungsian
Dirinya pun berharap, masyarakat dunia dapat bersama-sama menjaga kedamaian dan keamanan bersama-sama.
Lebih lanjut ia menegaskan, Australia sangat terbuka menerima imigran dari berbagai dunia, tanpa terkecuali dari negara-negara muslim.
"Australia memiliki sikap yang sama adalah suatu negara yang begitu terbuka terhadap imigran mancanegara di mana saja, dari negara mana saja," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.