Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wajah Bayi Ini Tertutup Tanah dan Kayu Saat Dievakuasi dari Banjir Bandang Sentani

Seorang bayi berusia lima bulan berhasil diselamatkan dari banjir bandang yang menerjang kawasan Jayapura, Papua.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Wajah Bayi Ini Tertutup Tanah dan Kayu Saat Dievakuasi dari Banjir Bandang Sentani
Instagram @puspentni
Video detik-detik anggota TNI selamatkan bayi lima bulan korban banjir bandang di Sentani, terjebak di kolong rumah warga selama enam jam. 

TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Seorang bayi berusia lima bulan berhasil diselamatkan dari banjir bandang yang menerjang kawasan Jayapura, Papua.

Juru bicara Kodam Cendrawasih, Muhammad Aidi, mengatakan bayi tersebut terperangkap di reruntuhan di bawah rumahnya selama kira-kira lima jam.

"Saat ditemukan ia tertindih balok-balok atau kayu-kayu. Kami selamatkan dan kami bawa ke rumah sakit," kata Aidi kepada wartawan BBC News Indonesia, Mohamad Susilo, Minggu (17/03/2019).

Bayi ini pertama kali ditemukan oleh anggota TNI bernama Syahrir Ramadan saat melakukan penyisiran untuk mencari warga di lokasi bencana pada Minggu pagi.

Baca: Mengintip Keahlian Prajurit TNI Memasak untuk Pengungsi Korban Banjir Bandang di Sentani

Ketika itulah Syahrir mendengar tangis bayi.

"Saya berjalan di pinggir-pinggir rumah ketika mendengar tangisan bayi. Saya masuk ke rumah, tapi bayinya tidak ada. Ternyata bayinya ada di bawah kolong," kata Syahrir kepada wartawan BBC News Indonesia, Ayomi Amindoni, di Jayapura, hari Senin (18/03).

"Bayi itu berada di bawah kayu-kayu. Kondisinya lemas ... saya langsung meminta tolong rekan-rekan yang lain untuk mengeluarkan bayi tersebut," katanya.

Baca: Pemerkosa Bidan YL Terungkap: Tukang Kayu, Congkel Jendela, Ditangkap dari IMEI HP Korban

Berita Rekomendasi

Evakuasi bayi ini diarahkan oleh anggota TNI lain bernama Hanafi.

banjir bandang dan tanah longsor di Sentani, Jayapura dan Papua
banjir bandang dan tanah longsor di Sentani, Jayapura dan Papua ((Sputnik News))

Ia bersama beberapa anggota membongkar kayu-kayu papan yang ada di dekat bayi. Kayu-kayu ini harus dipotong agar si bayi bisa diambil.

"Bayi ini seperti tertutup oleh tanah. Kami ambil air satu gelas, kami siram dia, kami bersihkan matanya. Kemudian matanya kami tutup, dan kayu-kayu di atasnya kami gergaji. Matanya perlu ditutup agar serbuk kayu tak masuk ke matanya," ungkap Hanafi.

Proses ini memakan waktu cukup lama. Begitu bayi diambil, bayi ini langsung dibawa dengan sepeda motor untuk mendapatkan perawatan.

Banjir yang terjadi pada hari Sabtu (16/03) telah menyebabkan sedikitnya 79 orang meninggal dunia dan ribuan warga mengungsi.

Jubir Kodam Cenderawasih Muhammad Aidi mengatakan saat bayi itu ditemukan, ayahnya datang dalam keadaan panik dan stres.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas