Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Syafruddin Paparkan Tiga Syarat Agar Perguruan Tinggi Jadi Universitas Berkelas Dunia

Unhas harus dapat menciptakan SDM dengan kemampuan global sesuai dengan perubahan zaman untuk memenuhi kebutuhan yang ada

Penulis: Sanusi
zoom-in Syafruddin Paparkan Tiga Syarat Agar Perguruan Tinggi Jadi Universitas Berkelas Dunia
ist
Syafruddin saat menghadiri perkenalan dan ramah tamah Majelis Wali Amanah (MWA) Unhas Periode 2019-2023 di Makassar, Senin (25/3/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ketua Majelis Wali Amanah Universitas Hasanuddin, Syafruddin mengatakan ada tiga kunci utama yang harus dilakukan dalam mengembangkan metode pendidikan untuk mewujudkan sebuah perguruan tinggi menjadi andal dan berkelas dunia.

Pertama dibutuhkan model pendidikan yang terus beradaptasi dengan perubahan saluran lapangan kerja di masa depan.

Kedua adalah sebagian besar pembelajaran perlu diproyeksikan agar 65 persen mahasiswa akan bekerja untuk profesi yang tidak hadir di masa sekarang.

Ketiga adalah membuka cakrawala para masiswa agar selalu dapat menemukan peluang baru dan inovasi sehingga mereka menyadari jalur profesi sesungguhnya.

"Mari berjuang untuk membuat perubahan yang luar biasa, butuh kerja keras, komitmen kuat dan kebersamaan kita semua untuk mewujudkan Universitas Hasanuddin yang handal dan berkelas dunia," kata Syafruddin saat menghadiri perkenalan dan ramah tamah Majelis Wali Amanah (MWA) Unhas Periode 2019-2023 di Makassar, Senin (25/3/2019).

Ia menekankan pentingnya pembangunan kualitas sumber daya manusia sebagai jaminan masa depan suatu bangsa melalui jalur pendidikan memiliki peran sangat penting.

Berdasarkan riset yang dilakukan Bank Dunia menyatakan di seluruh negara maju, kekayaan sdm adalah proporsi terbesar dari total kekayaan negara. Sehingga Unhas harus dapat menciptakan SDM dengan kemampuan global sesuai dengan perubahan zaman untuk memenuhi kebutuhan yang ada.

Baca: Pola Kemitraan Tingkatkan Kinerja Ekspor dan Kesejahteraan Petani Pisang di Lampung

Berita Rekomendasi

“Pendidikan bukan hanya tentang bagaimana mengajar skill dan pengetahuan untuk para mahasiswa, tetapi tentang bagaimana upaya melampaui penyebaran nilai-nilai, membangun karakter dan integritas yang membantu generasi muda bangsa menjadi masyarakat global di masa depan," ujar Syafrudin yang juga menjabat sebagai Menteri PANRB.

Tantangan utamanya adalah kemapuan dari lembaga pendidik dan tenaga pendidik untuk mengadopsi perubahan pengetahuan dan teknologi secara cepat agar dapat menginduksi generasi millenial dan berperan dalam peradaban yang baru.

Baca: MUI Perlu Waktu Sebulan Kaji Fatwa Game PUBG

Revolusi Industri 4.0 akan menjadi ruang dan area bermain utama bagi para generasi millenial dalam upaya pembangunan bangsa di masa mendatang.

"Ibarat organisme dan ekosistem, yang paling cocok hidup dalam habitat era digitalisasi dan virtualisasi ya generasi millenial, kepada merekalah nasib bangsa ini akan bertumpu," ungkap mantan Wakapolri ini.

Tidak ada pilihan lain bagi anak bangsa selain bekerja keras, bekerja cerdas, dan selalu meningkatkan kualitas SDM bangsa melalui adopsi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab masa depan dunia bukan lagi berada pada ruang fisik, namun pada tataran virtual.

Pemerintah Indonesia sedang bekerja keras menyiapkan pondasi pengetahuan dan teknologi yang akan dimanfaatkan oleh bangsa di masa mendatang melalui beberapa megaproyek.
Diantaranya megaproyek Palapa Ring dan juga pembangunan fiber optik jalur bawah laut dan di darat untuk menghubungkan konektivitas internet wilayah barat, tengah dan timur.

Sedangkan beberapa negara maju menerapkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas