Kisah Wanita Pontianak Korban Kawin Kontrak di Tiongkok, Dijanjikan Pernikahan hingga Kekerasan
Kisah wanita pontianak korban kawin kontrak di Tiongkok, dijanjikan pernikahan hingga mendapat perlakuan kekerasan
Editor: Suut Amdani
Sekitar pukul 07.00, Julia tiba di Bandara Supadio Pontianak.
DW langsung dijemput personel Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kalbar.
Dari Bandara ia langsung menuju RSUD Soedarso bertemu orangtuanya.
Suasana haru pun pecah, saat ayah, ibu dan anak itu bertemu.
Saat tiba, DW langsung memeluk sang ibu dan ayah.
Ruang perawatan yang hening sontak haru, penuh isak tangis kebahagiaan.
Semua orang yang berada di kamar perawatan ikut terharu melihat momen bahagia itu.
Sang ayah Atu yang masih belum mampu berbicara tampak sangat bahagia, ia hanya mampu mengangkat tangannya dan mencoba kembali mengacungkan jempol atas kepulangan putri tercintanya.
Kepada Tribun, DW menceritakan pengalaman buruknya di Tiongkok saat menjalani proses kawin kontrak.
DW mengaku memilih pergi ke Tiongkok dan melakoni kawin kontrak untuk membantu perekonomian keluarga.
Saat itu, mak combalang menjanjikan pria Tiongkok yang hendak menikahinya merupakan pria baik dan mapan.
Si pria siap membantu keluarganya.
Bahkan, menjanjikan mahar awal sebesar Rp 40 juta rupiah.
Nyatanya, mak comblang hanya memberikan uang Rp 25 juta dan diserahkan bertahap.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.