Karyawan Ratna Kaget, Terpukul, Sedih, dan Kecewa Ketika Tahu Ratna Berbohong
Dalam pertemuan itu, Ratna mengaku kepada tiga orang karyawannya telah dipukuli oleh dua orang lelaki di Bandung, Jawa Barat.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karyawan tidak tetap terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet, Saharudin mengaku kaget dan terpukul ketika mengetahui dirinya telah dibohongi Ratna.
Saharudin yang dihadirkan sebagai saksi fakta oleh Jaksa Penuntut Umum mengatakan pada tanggal 24 September 2018 (ketika Ratna pulang ke rumah usai operasi plastik di RS Khusus Bedah) ia dan dua karyawan Ratna lainnya yakni Ahmad Rubangi dan Makmur Yulianto alias Pele dikumpulkan.
Dalam pertemuan itu, Ratna mengaku kepada tiga orang karyawannya telah dipukuli oleh dua orang lelaki di Bandung, Jawa Barat.
Namun pada 3 Oktober 2018, ketika di rumah Ratna, ia menerima sebuah informasi berupa dokumen dari mantan Komisioner Komnas HAM Siane Indriani berisi hasil penyelidikan Polda Metro Jaya terkait kabar penganiayaan Ratna.
Hal itu disampaikan Saharudin dalam sidang lanjutan kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet dengan agenda pemeriksaan saksi fakta di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (2/4/2019).
"Pukul 07.00 WIB saya terima info dari Ibu Siane terkait dengan PDF Polda Metro Jaya yang beredar di media sosial terkait kasus Kak Ratna. Dari sana saya langsung berlari dan saya gedor pintu kamar Kakak (Ratna). Saya laporkan info kalau ada pemaparan dari Polda Metro Jaya," kata Saharudin.
Baca: Usai Ratna Sarumpaet Operasi Plastik, Atiqah Hasiholan Sedang Syuting di Malaysia
Menurutnya, saat itu Ratna tidak berkata sedikit pun dan menutup pintu kamarnya.
Setelahnya, Ratna mengumpulkan ia bersama dua karyawan lainnya yakni Ahmad Rubangi dan Makmur Yulianto alias Pele serta dua anaknya yakni Muhammad Iqbal dan Ibrahim.
"Kakak tak jawab, tutup pintu. Kita dikumpulkan, saya Bangi, Pele dan anak-anaknya. Lalu bilang kalau kaka berbohong. Saya sangat sedih dan terpukul ketika itu karena kakak sudah seperti ibu saya sendiri. Saya tidak menyangka. Saya shock. Saya sedih dan kecewa saja," kata Saharudin.
Setelahnya, ia ditugaskan untuk menyiapkan konferensi pers terkait pengakuan Ratna di rumah Ratna pada pukul 15.00 WIB.
Dalam konferensi pers tersebut Ratna mengakui bahwa penganiayaan terhadapnya adalah kebohongan.