Kemenag, Garuda Indonesia, dan Saudi Arabian Teken MoU Angkutan Udara Jamaah Haji Indonesia 2019
Penunjukan resmi dituangkan pula pada penandatangan perjanjian pengangkutan udara jemaah haji reguler Indonesia pada tahun 1440H/2019M
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines telah resmi ditunjuk pemerintah untuk melayani jemaah haji reguler Indonesia pada tahun 1440H/2019M.
Penunjukan resmi dituangkan pula pada penandatangan perjanjian pengangkutan udara jemaah haji reguler Indonesia pada tahun 1440H/2019M, antara Kementerian Agama RI dan dua maskapai tersebut, di Kantor Kementerian Agama, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2019).
Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Niaga Garuda Pikri Ilham Kurniansyah, Vice President Hajj & Umrah Saudi Arabian Airlines Mohammed Amin Abdulmajeed, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag RI Prof H. Nizar.
Baca: Umuh Muchtar Beri Kode soal Pemain Asing Asia Persib Bandung, Bukan Seperti Kabar yang Berkembang
Nizar mengatakan, pemerintah telah memberikan kepercayaan kepada dua maskapai dan diharapkan Garuda dan Saudi Arabian Airlines dapat menggerjakan tugas nasional tersebut sebaik-baiknya.
"Kami ucapkan terimakasih sekaligus apresiasi kepada Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines yang telah ditunjuk melalui proses seleksi penyediaan transportasi udara untuk jamaah 2019," kata Nizar.
"Ini tidak hanya sekadar bisnis, tapi menyukseskan tugas nasional tentu bagian dari niat kita membantu tamu-tamu Allah dari Indonesia ke Tanah Suci," lanjut dia.
Nizar menuturkan, masa pemberangkatan haji dibagi dalam dua gelombang. Gelombang I dimulai pada 7 hingga 19 Juli 2019 dan gelombang II dimulai pada 20 Juli hingga 5 Agustus 2019.
Sementara itu, masa pemulangan gelombang I dimulai pada 17 hingga 29 Agustus 2019. Kemudian pemulangan gelombang II mulai 30 Agustus hingga 15 September 2019.
Baca: Garuda Siapkan 14 Pesawat Berbadan Lebar untuk Angkutan Haji 2019
Nizar menjelaskan, transportasi udara jamaah haji Indonesia dari Tanah Air ke Arab Saudi pergi-pulang menggunakan sistem charter, penerbangan langsung tanpa transit kecuali untuk kepentingan pengisian bahan bakar.
"Proses Penetapan Pelaksana Transportasi Udara dilaksanakan seleksi dan verifikasi penyediaan transportasi udara mengacu pada Peraturan Menteri Agama Nomor 25 Tahun 2015 tentang Penyediaan Transportasi Udara Bagi Jamaah Haji Reguler," jelas Nizar.
Garuda Indonesia, menyiapkan 14 pesawat untuk memberangkatkan jamaah haji 2019. Adapun tipe pesawat yang digunakan yakni Boeing-777, Boeing-747 dan Airbus 330.
Adapun asumsi total jemaah haji yang dilayani 104.055 orang dari 9 embarkasi, yakni Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.
Sementara Saudi Arabian Airlines, menyiapkan, 13 pesawat untuk memberangkatkan jamaah haji Indonesia 2019, dengan tipe armada Boeing-747 dan Boeing 777, serta asumsi total jemaah haji yang dilayani adalah 102.475 orang.
"Kami Saudi Arabia Airlines berterima kasih atas diberikannya kesempatan Saudi Arabia Airlines sebagai angkutan udara penyelenggara ibadah haji di tahun ini. Kami bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh jamaah Indonesia," kata Abdulmajeed.
Pada penyelenggaran haji tahun ini, total jemaah haji reguler dan petugas kloter sebanyak 206.535 yang akan terbagi di 507 kloter serta diberangkatkan pulang pergi dalam kurun waktu 30 hari.