Sidang Lanjutan Kasus Ratna Sarumpaet: Tanpa Atiqah, Pengakuan Sang Sopir, dan Kekecewaan
4 saksi yang dijadwalkan memberikan keterangan dalam sidang kasus penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet di PN jakarta Selatan.
Penulis: Adi Suhendi
"Saya ingin meluruskan beberapa hal. Ada pertanyaan soal anak saya, sampai tanggal 2 (Oktober 2018) anak saya yang bungsu shooting di Malaysia (Atiqah Hasiholan). Fatun tanggal 2 saya nginap di sana jadi tahu," ujar Ratna Sarumpaet dalam persidangan.
Selain itu, ia juga meluruskan mengenai kesaksian dari Ahmad yang tidak mengetahui berbagai hal meski berada di rumah yang sama dengan Ratna Sarumpaet.
"Rumah saya luas. Tidak mungkin apa yang saya lakukan dengan anak saya diketahui sama semuanya," katanya.
Kecewa
Karyawan tidak tetap Ratna Sarumpaet, Saharudin mengaku kaget dan terpukul ketika mengetahui dirinya telah dibohongi.
Saharudin dalam kesaksiannya di pengadilan menjelaskan pada 24 September 2018 ketika Ratna pulang ke rumah usai menjalani operasi plastik di RS Khusus Bedah, dirinya bersama dua karyawan Ratna lainnya yakni Ahmad Rubangi dan Makmur Yulianto alias Pele dikumpulkan.
![Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoax Ratna Sarumpaet tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 08.11 WIB pada Selasa (2/4/2019).](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/terdakwa-kasus-dugaan-penyebaran-berita-bohong-atau-hoax-ratna-sarumpaet-tib.jpg)
Dalam pertemuan itu, Ratna mengaku kepada tiga orang karyawannya telah dipukuli dua orang lelaki di Bandung, Jawa Barat.
Namun, pada 3 Oktober 2018, ketika di rumah Ratna, ia menerima sebuah informasi berupa dokumen dari mantan Komisioner Komnas HAM Siane Indriani berisi hasil penyelidikan Polda Metro Jaya terkait kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet.
"Pukul 07.00 WIB saya terima info dari Ibu Siane terkait dengan PDF Polda Metro Jaya yang beredar di media sosial terkait kasus Kak Ratna. Dari sana saya langsung berlari dan saya gedor pintu kamar Kakak (Ratna). Saya laporkan info kalau ada pemaparan dari Polda Metro Jaya," kata Saharudin.
Menurutnya, saat itu Ratna tidak berkata sedikit pun dan menutup pintu kamarnya.
Baca: Terlalu Semangat Syuting Video Klip, Lucinta Luna Malah Jatuh Tersungkur di Tangga Kapal Pesiar
Setelahnya, Ratna mengumpulkan ia bersama dua karyawan lainnya yakni Ahmad Rubangi dan Makmur Yulianto alias Pele serta dua anaknya yakni Muhammad Iqbal dan Ibrahim.
"Kakak tak jawab, tutup pintu. Kita dikumpulkan, saya Bangi, Pele dan anak-anaknya. Lalu bilang kalau kaka berbohong. Saya sangat sedih dan terpukul ketika itu karena kakak sudah seperti ibu saya sendiri. Saya tidak menyangka. Saya shock. Saya sedih dan kecewa saja," kata Saharudin.
Setelahnya, ia ditugaskan untuk menyiapkan konferensi pers terkait pengakuan Ratna di rumah Ratna pada pukul 15.00 WIB.
Dalam konferensi pers tersebut Ratna mengakui bahwa penganiayaan terhadapnya adalah kebohongan. (tribunnews.com/ Gita Irawan/ Wahyu Firmansyah)