Rentetan Penangkapan Terduga Teroris di 3 Wilayah di Jabar Kemarin, Berikut Urutannya
Rentetan penangkapan terduga teroris di tiga wilayah di Jawa Barat sejak Rabu hingga Kamis kemarin
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Selanjutnya, penangkapan pun dilakukan terhadap Supriatin, istrinya dan langsung dimasukan petugas ke mobil Avanza hitam.
Mabes Polri membenarkan anggotanya terluka akibat ditusuk senjata tajam oleh terduga teroris di Jawa Barat.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan anggotanya terluka saat melakukan tindakan upaya paksa untuk menangkap terduga teroris.
"Ya, jadi ada anggota Polri yang terluka pada saat melakukan tindakan upaya paksa melakukan penangkapan terhadap beberapa tersangka terduga pelaku terorisme di Jabar," ujar Dedi, saat dikonfirmasi, Kamis (4/4/2019).
Ia menjelaskan ada empat anggotanya yang menjadi korban dalam kejadian itu.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu juga mengatakan keempatnya telah mendapat perawatan di sejumlah RS di Bandung dan mendoakannya agar cepat pulih.
"Jumlah anggota empat ya yang terluka pada saat penangkapan. Terluka akibat senjata tajam yang sengaja sudah dipersiapkan pelaku terorisme pada saat dilakukan upaya paksa penangkapan," kata dia.
"Saat ini kondisi sedang mendapat perawatan di beberapa RS yang ada di Bandung. Kita doakan semoga cepat pulih kondisi anggota tersebut," imbuh Dedi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, satu anggota Polda Jabar yang terluka itu sebelum dibawa ke RS Dustira sempat dibawa ke Rumah Sakit Kasih Bunda di Jalan Mahar Martanegara, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi pada pukul 07.40 WIB.
Namun saat hendak dikonfirmasi, manajemen Rumah Sakit Kasih Bunda sudah tidak ada di tempat.
Baca: Polri Akui Anggotanya Terluka karena Ditusuk Terduga Teroris
Tetapi seorang pihak keamanan di rumah sakit tersebut membenarkan sempat ada anggota kepolisian yang terluka dibawa untuk mendapat perawatan.
"Iya tadi pagi ada polisi yang terluka dibawa ke sini, tapi tidak jadi dirawat, kabarnya langsung dibawa ke Rumah Sakit Dustira," katanya.
Kamis Sore, Terduga Teroris di Banjaran Ditangkap
Ketua RW 15 Ikhsan Yuniwar (52) membenarkan adanya peristiwa penangkapan terduga teroris tersebut di lingkungannya.
Menurut Ikhsan, penangkapan sekaligus penggeledahan berlangsung kurang lebih dua jam.
Baca: Indonesia Jadi Sponsor Konsensus Global Perangi Terorisme
"Iya kemarin ikut menyaksikan bersama dari Tim Mabes Polri (Densus 88). Penggeledahan dari jam 17.30 sampai 19.30 WIB," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Kamis (4/4/2019).
Setelah melakukan penangkapan, Tim Densus 88 langsung melakukan penggeledahan di kediaman TK.
Dan dalam penggeledahan tersebut, kata Ikhsan, Tim Densus 88 juga mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya senjata api.
"Iya saya diminta menyaksikan penggeledahan tersebut. Disana saya lihat mereka mengamankan pistol, ada senapan laras panjang, mungkin juga ada buku dan ada kaset DVD," katanya.
Baca: Perlawanan Terduga Teroris yang Ditangkap di Batujajar Lukai Anggota Polisi
Ikhsan mengatakan terduga teroris TK dan keluarganya mulai tinggal di kompleks tersebut pada tahun 2012.
Namun menurutnya TK bersama keluarganya ini mulai mengurus data kependudukan secara resmi pada 2014.
Ada Perubahan Sifat yang Signifikan Terduga Teroris Banjaran
Ikhsan mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di wilayahnya pada awalnya seorang yang baik.
Dia tidak menyangka warganya itu ditangkap oleh Densus 88 Anti-teror sebagai terduga teroris.
Baca: Densus 88 Antiteror Tangkap Terduga Teroris di Karawang
"Iya tidak menyangka seperti itu, orangnya juga baik. Setahu saya usahanya di bidang pakaian," ujarnya saat ditemui di kediamannya.
Ikhsan mengatakan dia kerap bertemu dengan TK saat melaksanakan salat.
Bahkan dirinya pernah bermain bulutangkis bersama-sama.
Namun, Ikhsan menuturkan TK mulai mengalami perubahan sikap yang sangat signifikan.
"Iya saat saya masih jadi RT tahun 2013. Dia jadi beda bahkan ketemu saja seperti tidak kenal. Kalau ngobrol sama dia berbeda. Bahkan sempat bilang tidak menerima sistem negara kita," ungkapnya.
Baca: Teroris ISIS Tegaskan Dirinya Bukan Ancaman Jika Diizinkan Pulang ke Australia
Ikhsan mengaku terakhir bertemu dengan TK sekitar dua minggu lalu di lingkungan kompleks perumahan tersebut.
Menurutnya TK memiliki seorang istri berinisial YF (35) dan dua orang anak yang masih kecil-kecil. (Vincentius Jyestha/Tribun Jabar/Kompas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.