Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gulirkan Dana Desa, Presiden Jokowi: Membangun Desa Berarti Membangun Negara

Anggaran itu dimaksudkan agar desa memiliki sumber daya yang memadai untuk membangun sendiri wilayahnya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Gulirkan Dana Desa, Presiden Jokowi: Membangun Desa Berarti Membangun Negara
Capture Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi saat hadir dalam acara Silaturahmi Nasional Pemerintah Desa se-Indonesia yang digelar di Stadion Tenis Indoor, Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Rabu, 10 April 2019. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan triliun rupiah yang telah digulirkan pemerintah pusat untuk pembangunan desa selama hampir lima tahun terakhir ini merupakan wujud kehadiran negara terhadap pembangunan desa dan masyarakatnya. Presiden Joko Widodo mengatakan, membangun desa-desa yang ada di seluruh Indonesia, sama artinya dengan membangun negara ini.

Hal itu disampaikan Presiden saat hadir dalam acara Silaturahmi Nasional Pemerintah Desa se-Indonesia yang digelar di Stadion Tenis Indoor, Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Rabu (10/4/2019).

"Desa itu selalu berada dalam pikiran dan hati saya. Bukan karena saya berasal dari desa, bukan itu saja. Tetapi menurut saya membangun desa artinya membangun Indonesia," ujarnya.

Untuk diketahui, hingga tahun 2019 ini, sebanyak Rp257 triliun anggaran disalurkan pemerintah pusat bagi desa-desa di seluruh Indonesia yang jumlahnya mencapai 74.900 desa.

Baca: Sinergitas Kemendes PDTT dan Kejaksaan Agung dalam Mengawal Dana Desa Terjalin Sangat Baik.

Anggaran itu dimaksudkan agar desa memiliki sumber daya yang memadai untuk membangun sendiri wilayahnya.

"Jadi kalau pemerintah sejak 2015 kemarin mengucurkan dana desa Rp20 triliun, 2016 Rp47 triliun, 2017 Rp60 triliun, 2018 Rp60 triliun, dan tahun ini 2019 Rp70 triliun itu sudah betul dan wajib. Sudah bertahun-tahun kita tidak memerhatikan desa," ucapnya.

Presiden mengatakan, kunci dari suksesnya pembangunan desa yang juga berarti kesuksesan membangun negara ada dua.

Berita Rekomendasi

Yang pertama ialah kepemimpinan yang benar-benar memahami tata kelola pemerintahan yang ada di bawahnya sekaligus membawanya ke arah lahirnya inovasi dan kemajuan.

Kemudian yang kedua, kepemimpinan yang peduli terhadap pengembangan sumber daya manusia Indonesia di seluruh wilayahnya, tak terkecuali di pedesaan.

"Kalau dalam empat tahun kemarin saya melihat di bawah semuanya konsentrasi pada infrastruktur desa, ke depan mulai sedikit digeser ke hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi dan inovasi," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo yang di awal karier politiknya memulai pemerintahan dengan menjadi Wali Kota Solo ini kembali mengingatkan bahwa potensi desa-desa yang sangat banyak itu harus dapat didorong untuk maju sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat desa.

"Kalau ada produk-produk lokal di desa yang memiliki keunggulan, nah di situlah mulai diberikan suntikan agar menjadi sebuah produk yang memiliki kualitas dan daya saing sehingga bisa dijual masuk ke kota, tingkat nasional," kata Presiden.

Kepala Negara yakin bahwa produk-produk lokal yang berada di desa-desa memiliki peluang besar untuk dapat menembus pasar nasional. Namun, tentunya produk-produk tersebut harus didukung dengan kualitas pengemasan dan pemasaran yang baik.

"Dorong agar packaging-nya baik. Angkat menjadi produk nasional lewat yang namanya online marketplace sehingga bisa dikenalkan di tingkat nasional. Kalau sudah dikenalkan di tingkat nasional, membawa ke global marketplace itu gampang sekali," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas