Cerita di Balik Jokowi Masuk Kabah Hingga Mendapat Pengawalan Ketat
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan bahwa pemerintah Arab Saudi sangat mengapresiasi positif Indonesia.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan bahwa pemerintah Arab Saudi sangat mengapresiasi positif Indonesia.
Tidak heran sejumlah keuntungan didapatkan Indonesia dari Saudi.
Moeldoko yang mendampingi Presiden Jokowi selama di Saudi bercerita, kehangatan Raja Saudi Salman bin Abdul Azis sudah terasa ketika jamuan makan siang yang dinilainya sangat mewah.
"Saya dengan Ibu Menlu agak heran, karena Raja banyak sekali berbicara. Tidak seperti di sini. Di sini Raja satu dua kalimat."
"Tapi hampir semua waktu beliau menerima Presiden itu beliau bicara banyak tentang Indonesia," ujar Moeldoko kepada wartawan di Kantin Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/4/2019).
"Saya juga agak bingung ya, kenapa beliau begitu banyak tahu mengenai Indonesia? Bagaimana perkembangan ekonominya, bagaimana tentang Islam di Indonesia dan seterusnya," lanjut dia.
Ketika momen jamuan makan malam juga sama. Kali ini, kehangatan datang dari Putra Mahkota Muhammad bin Salman.
Sang Putra Mahkota sangat antusias membicarakan rencana kerjasama antara Indonesia dengan Saudi.
Moeldoko mencatat, Putra Mahkota sampai tiga kali meyakinkan kepada Presiden Jokowi bahwa ia akan terlibat langsung dalam investasi di Indonesia.
Rencananya, sektor yang akan dikerjasamakan antara Indonesia dengan Arab Saudi, yakni pada sektor minyak dan gas serta pariwisata. Total investasi itu sebesar 6 miliar dollar Amerika Serikat.
"Sampai Putra Mahkota itu bilang, bisa enggak Pak Presiden, diadakan Formula One di Indonesia? Putra mahkota berpikirnya ke sana. Jadi, banyak sekali yang dibicarakan di situ, sangat-sangat akrab," ujar Moeldoko.
Penambahan 10.000 Kuota Haji
Moeldoko bercerita, saat makan siang, Presiden Jokowi mengungkapkan permohonannya supaya Indonesia mendapatkan tambahan kuota haji.
Saat itu, Raja Salman hanya menjawab bahwa dirinya harus memperhatikan kepentingan seluruh umat Islam di dunia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.