Sorot Mata AHY ketika Saksikan Proses Quick Count
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma), Agus Harimurti Yudhoyono yang datang untuk memantau penghitungan suara, matanya lekat menatap layar besar.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rabu (17/4) pukul 15.00 WIB di lantai 3 Kantor DPP Demokrat, kesibukan terlihat. 24 unit layar komputer menyala dengan masing-masing satu kader Demokrat yang menjadi operator.
Layar berukuran besar tepampamg di depan mereka. Televisi berita yang menyertakan hasil quick count ditayangkan selama perhitungan.
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma), Agus Harimurti Yudhoyono yang datang untuk memantau penghitungan suara, matanya lekat menatap layar besar.
Sesekali tangannya bersandar di dagu melihat pemberitaan yang terus menerus tersiar. Dia meminta kepada anggota Kogasma untuk mengambil satu papan putih besar untuk terus mendata perhitungan dari berbagai lembaga survei pergantian angka di setiap 10 menit. "Tolong dicatat per 10 menit. 11 lembaga survei," ucap dia.
Baca: Hasil Liga Champions - Trio Firmansah Tak Terbendung, Liverpool Kalahkan Porto
Ditemani petinggi Partai Demokrat seperti Hinca Pandjaitan, Rachland Nasidik dan Edhy Baskoro Yudhoyono atau Ibas, sesekali dirinya tampak berbincang. "Berapa data Demokrat yang sudah masuk?" kata dia kepada operator komputer. "Baru beberapa saja,mas," jawab operator.
Di aula seluas 15x20 meter tersebut, tidak hanya untuk memantau Hitung Cepat dari lembaga survei. Tetapi juga data perhitungan dari DPC partai Demokrat ke rekapitulasi data nasional khusus partai berlambang Mercy itu.
Dengan aplikasi yang sudah dibuat, hasil rekap internal dapat menjadi bahan acuan persebaran suara partai dan data pembanding apabila nantinya terdapat sengketa suara caleg yang bermasalah.
Sekitar 15 menit dari perbincangan dia meminta beberapa anggota tim Kogasma untuk masuk ke dalam ruangan kecil yang di sudut aula lantai 3. Selang lima menit kemudian, tim meminta agar ruangan steril dari media karena akan melakukan pembahasan internal.
Enam jam berlalu dari tersiarnya data Hitung Cepat dari lembaga survei, AHY dan petinggi partai Demokrat menyatakan, partainya akan menghormati putusan KPU dan menghargai proses perhitungan yang sedang berjalan.
"Demokrat menghargai proses yang sedang berjalan. Kami menghormati perhitungan secara kredibel oleh KPU," tukasnya saat konfrensi pers di DPP Demokrat, Jakarta, Rabu (17/4)
Dirinya juga meminta kepada kepada masyarakat dan kader Demokrat untuk tetap menahan diri dari segala hal yang bersifat provokatif.
Seluruh kader Demokrat juga diimbau untuk tetap menjaga penghitungan yang masih berjalan di masing-masing TPS.
Apabila, ditemukan adanya kecurangan, ia meminta agar segra melaporakn kepada proses hukum yang sudah ditentukan. "Kami mengimbau untuk mengumpulkan bukti apabila ada kecurangan dan dilaporkan melalui jalur hukum," jelasnya.
Bagaimanapun, lanjutnya, masyarakat harus kembali duduk bersama sebagai bangsa, rukun dan menghindari permusuhan akibat pemilu. "Siapapun wakil rakyat yang terpilih, dapat memberi contoh yang baik bagi masyarakat yang diwakilinya," ucap dia.
PDI Perjuangan, diketahui masih berada di puncak perolehan suara pemilu legislatif (Pileg) 2019, Rabu (17/4/2019), berdasarkan hitung cepat Litbang Kompas. Berdasarkan data masuk 86,60 persen, pada pukul 22:12 WIB, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri memperoleh 20,19 persen suara.
Pada posisi kedua, Gerindra menyusul 12,83 persen. Kemudian Golkar sebesar 11,70 persen dan PKB sebanyak 9,39 persen.Disusul PKS memperoleh 8,57 persen, dan NasDem sebesar 8,13 persen.Lebih lanjut Demokrat sebesar 8,10 persen, PAN 6,58 persen, dan PPP berada di angka 4,65 persen.
Untuk partai politik di bawah 4 persen adalah Partai Perindo (2,86 persen), Berkarya (2,11 persen), PSI (2,03 persen), Hanura (1,34 persen), PBB (0,76 persen), Garuda (0,53 persen) dan PKPI (0,22 persen). Data ini adalah data terakhir untuk hari ini dirlis oleh Litbang Kompas.(ryo)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.