Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belasan Petugas KPPS Meninggal Dunia: Terkena Serangan Jantung, Kelelahan hingga Gantung Diri

Belasan petugas KPPS meninggal dari rangkaian proses pemungutan suara pada 17 April. Ada yang karena sakit, kelelahan hingga gantung diri.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Belasan Petugas KPPS Meninggal Dunia: Terkena Serangan Jantung, Kelelahan hingga Gantung Diri
Nurhadi/Teribun Timur
Warga gotong royong mengevakuasi Imade Darsana dari TPS 16 Mamunyu menuju Kota Mamuju. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilu Serentak 2019 dengan lima jenis pemilihan meninggalkan duka sendiri bagi para keluarga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas di tempat pemungutan suara (TPS).

Tercatat, sudah belasan petugas KPPS meninggal dari rangkaian proses pemungutan suara pada 17 April.

Untuk wilayah Jawa Barat saja, terdapat sepuluh petugas KPPS yang meninggal. Sebagian karena kelelahan proses penghitungan suara di TPS.

"Sejauh ini ada 10 orang yang kami terima laporannya meninggal dunia di Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran," ujar Ketua KPU Jabar, Rifqi Ali Mubarok di Jalan Garut, Jumat (19/4/2019).

"Kami sedang upayakan beri santunan kepada keluarga yang ditinggalkan karena mereka tidak terproteksi," kata Rifqi Ali Mubarok.

Baca: Jejak Brigjen Pol Syaiful Zachri, Mantan Kapolda Babel yang Meninggal saat Memantau Pemilu di NTT

Pemilu 2019 kali ini terdiri dari Pemilihan Presiden, Pemilihan Anggota DPR RI, Anggota DPRD Kabupaten/kota, Pemilihan Anggota DPRD Provinsi serta Pemilihan Anggota DPD RI, dilakukan secara serentak.

Pada pemilu sebelumnya, kelima pemilihan tersebut dilakukan secara terpisah.

Berita Rekomendasi

"Hampir semuanya ada yang serangan jantung, karena faktor kelelahan ada juga meninggal setelah menerima laporan kekurangan surat suara ini mungkin stres, ada juga faktor kelelahan ini kami terima laporan ini mungkin juga jadi bahan evaluasi ke depannya," ujar Rifqi Ali Mubarok.

Ia mengakui, teknis pelaksanaan Pemilu 2019 ini memakan waktu cukup panjang.

Pada saat pra-pemilu saja, mereka disibukkan dengan logistik dari mulai kotak suara hingga surat suara.

Belum lagi urusan administrasi yang membutuhkan kejelian.

Pascapencoblosan, mereka disibukkan lagi dengan penghitungan surat suara pilpres, pileg dan surat suara anggota DPD RI yang ditotal jumlahnya mencapai ribuan.

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengenakan busana siswa Sekolah Dasar (SD) saat bertugas di TPS 03 Jerambah Gantung, Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang, Rabu (17/4/2019). Sejumlah petugas itu mengenakan busana siswa SD karena TPS yang dibangun berada di lingkungan sekolah. BANGKA POS/RESHA JUHARI
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengenakan busana siswa Sekolah Dasar (SD) saat bertugas di TPS 03 Jerambah Gantung, Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang, Rabu (17/4/2019). Sejumlah petugas itu mengenakan busana siswa SD karena TPS yang dibangun berada di lingkungan sekolah. BANGKA POS/RESHA JUHARI (BANGKA POS/RESHA JUHARI)

Tidak jarang, penghitungan suara ini pada Rabu (17/4/2019) berlangsung hingga dini hari dan pagi.

Menurut Rifqi Ali Mubarok, itu harus jadi bahan evaluasi ke depan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas