Banyak Petugas KPPS Meninggal, HNW: Pesta Demokrasi Harusnya Tidak Menghadirkan Korban
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun menyerukan untuk mengevaluasi sistem penyelenggaraan Pemilu serentak.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) menyayangkan banyaknya korban meninggal dunia yang kelelahan saat bertugas menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Ia mengatakan, hal tersebut tak seharusnya terjadi.
Sebab, Pemilu merupakan pesta demokrasi yang harus disambut dengan suka cita tanpa ada duka.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun menyerukan untuk mengevaluasi sistem penyelenggaraan Pemilu serentak.
"Sistem pemilu yang sekarang sedang diberlakukan ini adalah tidak sesuai dengan harapannya bahkan harus dievaluasi karena pastilah demokrasi adalah pesta dan pesta itu harusnya tidak menghadirkan korban dan ini korbannya sudah sangat banyak," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Baca: Anggota KPPS di Kuansing Meninggal Setelah Motornya Menabrak Dump Truk yang Terparkir
Kemudian, Hidayat juga mengimbau kepada penyelenggara pemilu untuk memberikan perhatian khusus terhadap peristiwa tersebut.
Ia juga turut berbelasungkawa atas meninggalnya petugas KPPS saat bertugas.
"Kami sangat berduka dengan jatuhnya korban, ini jangan kita anggap sebagai peristiwa biasa," katanya.
"Pemilu ini adalah yang banyak menghadirkan korban dari rekan-rekan kita baik itu KPPS ataupun polisi, belum lagi saksi dan lainya," imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan jumlah anggota KPPS yang meninggal dunia sebanyak 90 orang.
Sementara 374 orang lainnya dilaporkan jatuh sakit dalam keadaan bervariasi.
Jumlah tersebut belum termasuk aparat keamanan dari kepolisian dan TNI, yang juga gugur saat bertugas memberikan pengamanan pada pelaksanaan pesta demokrasi lalu.