Banjir dan Longsor di Bengkulu: 10 Orang Meninggal, 8 Hilang, dan 12.000 Mengungsi
Kepala daerah yang daerah mengalami bencana dihimbau segara menetapkan status darurat untuk mempercepat penanganan darurat.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
Untuk jalan dan jembatan yang putus telah dilakukan survai, pendataan dan pengamanan dengan memasang rambu peringatan di jalan.
Kendala yang dihadapi dalam penanganan darurat saat ini adalah sulitnya untuk menjangkau ke lokasi titik-titik banjir dan longsor dikarenakan seluruh akses ke lokasi kejadian terputus total.
Koordinasi dan komunikasi ke Kabupaten/ Kota cukup sulit dilakukan karena aliran listrik banyak yang terputus.
Pendistribusian logistik terhambat karena akses jalan banyak yang terputus karena banjir dan longsor.
Titik lokasi bencana banjir dan longsor sangat banyak sedangkan jarak antar titik banjir dan longsor berjauhan, sehingga menyulitkan untuk mencapai semua lokasi. Terbatasnya dana/anggaran yang memadai sehingga menyulitkan operasional penanganan bencana.
Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda pengungsian, perahu karet, selimut, makanan siap saji, air bersih, family kid, peralatan bayi, lampu emergency, peralatan rumah tangga untuk membersihkan lumpur dan lingkungan, sanitasi, dan tenaga relawan.
BPBD masih melakukan pendataan dampak bencana dan penanganan bencana. Masyarakat dihimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat potensi hujan berintensitas tinggi masih dapat berpotensi terjadi di wilayah Indonesia.(*)