Bertemu Menlu Retno, Wamenlu AS Nantikan Kiprah Indonesia Sebagai Ketua Dewan Keamanan PBB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Hubungan Politik, David Hale
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Hubungan Politik, David Hale, di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Hale menuturkan, negara Paman Sam menantikan kiprah Indonesia yang resmi menjabat Ketua Dewan Keamanan PBB mulai 1 Mei 2019 nanti.
Bagi Amerika Serikat, Indonesia tidak lagi diragukan komitmennya dalam isu perdamaian.
Baca: Polri Kerahkan 271.888 Personel Untuk Amankan Seluruh Tahapan Pemilu 2019
"Kami menantikan Indonesia menduduki Presidensi Dewan Keamanan (DK) PBB pada bulan Mei dan komitmen kuat Indonesia dalam berbagai isu di DK PBB, termasuk mengenai pasukan penjaga perdamaian," ujar Hale.
Hale dan Retno juga membahas hubungan AS dan Indonesia yang tahun ini memasuki usia ke-70, termasuk pencapaian yang akan dicapai kedua negara sahabat di Indo-Pasifik.
"Kita memiliki hubungan kerjasama yang sangat kuat, tahun ini kita merayakan 70 tahun hubungan diplomatik dan kami sangat bangga dengan apa yang kita lakukan dalam membantu mencapai tujuan bersama AS dan Indonesia," ungkapnya.
Baca: Alasan Imam Nahrawi Tidak Lakukan Pengawasan Terkait Dana Hibah Kemenpora untuk KONI
Diawal pertemuan, Hale mengucapkan selamat atas suksesnya pemilu yang dilaksanakan dengan baik dan damai, beberapa waktu lalu.
Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun lalu, setelah mendapat 144 suara di pertemuan Majelis Umum PBB.
Indonesia terpilih menjadi anggota DK PBB untuk masa jabatan 2019-2020.
Baca: Imam Nahrawi Mengaku Tidak Tahu Besar Anggaran yang Disetujui Kemenpora untuk KONI
Dalam situs resmi PBB, negara-negara anggota bergantian setiap bulan pada tahun ini untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Keamanan.
Giliran diurutkan berdasarkan abjad bahasa Inggris masing-masing negara.