Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Kota Indonesia Bakal Pindah, Anies Baswedan: Tak Akan Mengurangi Kemacetan Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke luar Pulau Jawa tidak akan mengurangi kemacetan Jakarta.

Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Ibu Kota Indonesia Bakal Pindah, Anies Baswedan: Tak Akan Mengurangi Kemacetan Jakarta
Tribunnews.com/Lendy
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke luar Pulau Jawa tidak akan mengurangi kemacetan Jakarta. 

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke luar Pulau Jawa tidak akan mengurangi kemacetan Jakarta.

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara soal pemindahan Ibu Kota Indonesia ke luar Pulau Jawa.

Anies Baswedan menilai, rencana pemindahan ibu kota tidak akan mengurangi kemacetan di Jakarta.

"Jadi perpindahan ibu kota tidak otomatis mengurangi kemacetan, karena kontributor kemacetan di Jakarta adalah kegiatan rumah tangga dan kegiatan swasta. Bukan kegiatan pemerintah," kata Anies di Pasar Kenari, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).

Baca: Presiden Jokowi Rencanakan Pemindahan Ibu Kota, Anies: Pembagunan Masif Tetap akan Dijalankan

Baca: Rencana Jokowi Pindahkan Ibu Kota ke Luar Jawa, Bappenas: Agar Indonesia Tidak Jawa Sentris

Anies menyampaikan, pengguna transportasi di Jakarta dibagi menjadi tiga unsur, yaitu unsur rumah tangga, swasta, dan pemerintahan.

Jika ibu kota pindah, lanjut Anies, yang akan berpindah hanyalah pemerintahan dan hal tersebut tidak akan berpengaruh pada kemacetan di Jakarta.

"Di catatan kita jumlah kendaraan pribadi di Jakarta sekitar 17 juta, kendaraan kedinasan 141 ribu. Kalau pun pemerintah pindah, tidak kemudian mengurai masalah kemacetan, kemudian dihitung PNS menggunakan kendaraan pribadi, maka dalam hitungan kita pegawai pemerintah itu sampai 8 sampai 9 persen," ucap Anies Baswedan.

Berita Rekomendasi

Menurut Anies, alasan utama pemindahan ibu kota adalah untuk pemerataan penduduk dan pemerataan ekonomi, bukan untuk mengurangi kemacetan.

Baca: Sikapi Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Kepala BNPB Rekomendasi Palangkaraya Kalteng

Baca: Pemindahan Ibu Kota ke Luar Jawa Membutuhkan Anggaran 323-466 Triliun Rupiah, Ini Rinciannya

"Pemerintah misalnya tidak berada di ibu kota. Jadi tantangan kemacetan masih tetap tinggi," ujar Anies.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin pemindahan ibu kota dari Jakarta terwujud suatu hari nanti.

Oleh sebab itu, Jokowi pun menekankan persiapan yang matang demi mewujudkan hal itu.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta pada Senin pagi membahas pemindahan ibu kota.

Baca: Jokowi Rencanakan Pemindahan Ibu Kota ke Luar Jawa, Tagar #IndonesiaIbuKotaBaru Trending di Twitter

Baca: Menteri PUPR Sebut Butuh Lahan 40 Ribu Hektare untuk Bangun Ibu Kota Baru

"Memindahkan ibu kota negara membutuhkan persiapan yang matang. Sisi pilihan lokasi yang tepat, termasuk memperhatikan pada aspek geopolitik geostrategis, kesiapan infrastruktur pendukung dan pembiayaan," ujar Jokowi.

"Tapi saya meyakini Insya Allah kalau dari awal kita persiapkan dengan baik, maka gagasan besar ini akan bisa kita wujudkan," katanya.  

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ibu Kota Pindah, Anies Sebut Jakarta Akan Tetap Macet

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas