Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Ramadhan, Barisan Gus dan Santri Gelar Syukuran

Relawan dari kalangan santri dan gus yang tergabung dalam Barisan Gus dan Santri menggelar tumpengan dan doa bersama untuk persatuan bangsa

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Jelang Ramadhan, Barisan Gus dan Santri Gelar Syukuran
Istimewa
Relawan dari kalangan santri dan gus yang tergabung dalam Barisan Gus dan Santri (Baguss Bersatu) menggelar tumpengan dan doa bersama untuk persatuan bangsa, Senin (29/4/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan dari kalangan santri dan gus yang tergabung dalam Barisan Gus dan Santri (Baguss Bersatu) menggelar tumpengan dan doa bersama untuk persatuan bangsa, Senin (29/4/2019).

Acara digelar di kawasan Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya, tepatnya di rumah makan Bebek Kacong yang berdiri di sebelah masjid.

Dalam acara tersebut mereka memanjatkan doa bersama agar bangsa Indonesia mengalihkan energi dari politik ke ibadah seiring bulan Ramadhan yang kian dekat.

Menu bebek Madura dipilih karena setelah Pilpres, semua pilihan politik tidak lagi relevan.

Apalagi memboikot makanan tertentu hanya gara-gara figur pilihannya kalah di tempat asal makanan tersebut.

Baca: TKN Yakin Partai Politik Koalisi Jokowi-Maruf Akan Memperoleh Kursi Mayoritas di DPR RI

Koordinator Baguss Bersatu, Irfan Wahid memimpin acara syukuran tersebut.

Para gus dan santri sepakat untuk tak lagi larut dalam perdebatan pascapilpres.

BERITA TERKAIT

“Tenaga kita akan terkuras habis di sana. Karena perdebatan itu tak akan pernah selesai. Sebaiknya kita semua menunggu hasil resmi dari KPU, sembari itu kita siapkan jiwa dan raga kita untuk menyambut Ramadhan,” kata Gus Ipang, panggilan akrab Irfan Wahid dalam keterangan yang diterima.

Baguss Bersatu sendiri adalah manifestasi dari Barisan Gus Sholah (Baguss) yang selama ini menjadi representasi sikap dan pemikiran pengasuh Ponpes Tebuireng KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah).

Gus Ipang menambahkan, bulan Ramadhan semestinya disambut dengan hati yang sejuk.

Baca: Wiranto: Pemilu Terlaksana Baik, Tak Bisa Kemudian Klaim Sendiri, Hitung Sendiri, Deklarasi Sendiri

Segala macam rivalitas politik yang tak sehat dan menimbulkan perpecahan seyogyanya diakhiri.

Acara syukuran tersebut diikuti puluhan gus dan santri dari Lamongan, Malang, Gresik, Jombang, dan beberapa kabupaten di Pulau Madura.

Mereka mengakui, di kalangan bawah masih ada percikan dan gesekan antar masyarakat pascapilpres.

Namun, intensitas dan frekuensi sudah jauh menurun dibanding saat sebelum pencoblosan dilakukan.

Secara umum, para gus dan santri mengakui, baik dari pendukung capres nomor urut 01 atau 02, tensi sudah banyak mereda.

Mereka kembali beraktivitas seperti biasa pascapencoblosan digelar.

Selama 7-8 bulan energi habis hanya untuk satu hari saat pencoblosan.

Baca: Indonesia Sampaikan Protes Kepada Vietnam Atas Insiden Ditabraknya Kapal TNI AL di Laut Natuna Utara

Mereka mengaku sudah lelah kalau harus gontok-gontokan dengan tetangga, teman dekat, atau teman sekantor meski tak ada yang sampai menjurus ke fisik.

“Islah ini harus terus kita suarakan di mana-mana. Capai kalau negeri ini seperti ini terus. Sudah tak ada lagi 01, tak ada lagi 02. Yang ada adalah persatuan Indonesia. Ayo sekarang kita rajut kembali tali ukhuwah Islamiyah yang dalam beberapa tahun ini sudah sangat memprihatinkan,” kata Gus Ipang yang merupakan cicit pendiri NU KH Hasyim Asyari ini. (Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas