Koalisi Jokowi Diperkirakan Kuasai 60,7 Persen Kursi di DPR
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan terbukti hitung cepat lembaga survei tidak pernah meleset dari fakta sesungguhnya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden dan calon wakil presiden petahana, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin masih unggul di situng Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Bagaimana tanggapan PDI-Perjuangan?
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan terbukti hitung cepat lembaga survei tidak pernah meleset dari fakta sesungguhnya.
"Sekali lagi terbukti bahwa hitung cepat tidak pernah meleset karena bertumpu pada metode ilmiah, dan sangat akurat, karena seluruh data diambil berdasarkan dokumen otentik C1 Plano. Hasilnya, kemenangan rakyat semakin mengukuhkan kepemimpinan Jokowi-KH Ma'ruf Amin dengan selisih suara diperkirakan lebih dari 18,5 juta suara," ujar Hasto dalam keterangannya, Senin (29/4/2019).
Baca: Real Count Sementara KPU untuk Pileg DKI, PDIP Teratas, PKS dan Gerindra Selisih Tipis
Menurut Hasto, apa yang nampak dari hasil pemilu serentak tersebut menunjukkan peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia berupa optimisme hadirnya pemerintahan yang semakin solid, efektif, dengan koalisi yang dibangun matang jauh sebelum tahapan pemilu berlangsung.
"Pemerintahan kedua Pak Jokowi tidak hanya makin efektif dan solid. Konfigurasi politik pun semakin matang dimana legitimasi yang diberikan rakyat ke Jokowi-KH Ma'ruf Amin senafas dengan kuatnya dukungan di DPR," jelas Hasto.
Hasto mengutip Simulasi berdasarkan hitung cepat Pileg 2019, maka Koalisi Indonesia Kerja setidaknya mendapatkan 349 kursi di DPR RI atau 60,7 persen.
Hasto yakin parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang mendukung dan mengusung Jokowi-KH Ma'ruf Amin, akan mendapatkan kursi mayoritas di parlemen.
"Suatu dukungan yang akan memerkuat sistem presidensial. Selamat buat Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin," ucap Hasto.
Baca: Terbaru Real Count KPU Pileg 2019 Minggu Pukul 16.15 WIB, PDI-P Kokoh di Urutan Teratas
Atas dasar kuatnya legitimasi rakyat dan parlemen tersebut, maka terhadap berbagai issue yang dikembangkan pihak-pihak tertentu yang mencoba melakukan gerakan menghasut rakyat pasti akan berhadapan dengan kekuatan rakyat.
Dia tegaskan, kebenaran semakin kuat. Mereka yang berteriak terjadi kecurangan merupakan hal yang biasa terjadi dalam pilkada, pileg dan pilpres. Kesemuanya bagian dari dinamika pemilu.
"Kita move on saja. Saatnya bicara Indonesia ke depan, bagaimana struktur kabinetnya, apa skala prioritas kebijakan Pak Jokowi dan lain-lain," ujarnya.
Selain juga kita tidak boleh menyia-nyiakan para pahlawan demokrasi yang telah gugur dalam tugas.
Untuk itu pula PDI Perjuangan tidak hanya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya, tetapi juga sudah menginstruksikan kepada Tiga Pilar Partai untuk memberikan penghormatan terbaik terhadap mereka yang telah gugur dalam menjalankan tugas menyelenggarakan pemilu 2019.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.