Penjelasan Dirjen PAS Terkait Keberadaan Setya Novanto di Restoran: Dia Ingin Makan Bubur
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami menjelaskan soal keberadaan Setya Novanto di satu restoran di RSPAD Gatot Subroto
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpidana perkara korupsi proyek pengadaan e-KTP Setya Novanto diketahui sedang menjalani perawatan dan tindakan medis di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Sri Puguh Budi Utami menjelaskan perawatan dan tindakan medis yang dilakukan diluar lapas yang dilakukan Setya Novanto merupakan rekomendasi dari dokter RSPAD Gatot Soebroto.
Pihak RSPAD meminta Setya Novanto kembali datang untuk melalukan kontrol.
"Yang bersangkutan (Setya Novanto) ada catatan dari dokter RSPAD bahwa tanggal 24 April diminta untuk kontrol kembali atas kondisi kesehatannya, sebelumnya teman-teman kami di Lapas juga melakukan pengecekan dari dokter Lapas jadi catatan untuk kembali ke RSPAD bukan dari dokter Lapas tapi dari dokter RSPAD," ujar Sri Puguh Budi Utami di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2019).
Baca: Terpidana Setya Novanto ada di Sebuah Restoran, Ini Tanggapan Ditjen Pemasyarakatan
Atas rekomendasi tersebut, kata Sri Puguh Budi Utami, Kalapas Sukamiskin mengajukan surat permohonan kepada Kepala divisi pemasyarakatan (Kadivpas) dilengkapi dengan surat jaminan dari keluarga semisal jaminan tidak lari ataupun kabur.
Dari divisi pemasyarakatan Jawa Barat diajukanlah permohonan kepada direktorat jenderal pemasyarakatan.
Dirjen PAS segera melakukan komunikasi kepada rumah sakit terkait.
Baca: Respons Pernyataan Garis Keras, Politikus Gerindra: Mahfud MD Tinggal Minta Maaf, Selesai
"Kami melakukan komunikasi dengan rumah sakit terkait dengan kondisi yang bersangkutan, memang syaratnya untuk kembali kontrol. Baru dikeluarkan ijin oleh dirjen pemasyarakatan untuk berobat di RSPAD, ini sesuai dengan prosedur dan mekanismenya," jelas Sri Puguh Budi Utami.
"Pada waktu berangkat dari Lapas Sukamiskin yang bersangkutan dikawal polisi dan juga dari petugas kami kemudian sampai dengan RSPAD dilakukanlah pengecekan kesehatan dan seterusnya oleh dokter yang ada di RSPAD," tambahnya.
Baca: Aksi Kontroversial Bupati Talaud: Keluar Negeri Tanpa Izin, Mutasi Pejabat, Hingga Ditangkap KPK
Terkait indikasi Setya Novanto makan di suatu rumah makan, Sri Puguh Budi Utami pun bergegas membentuk tim untuk melakukan pendalaman.
Hasil penelusuran pihaknya, didapat informasi bahwa Setya Novanto hanya ingin makan bubur.
"Ternyata memang ingin makan bubur sekaligus angin angin itu sekaligus yang kami dapatkan informasi, jadi kelengkapannya seperti itu jadi tidak tunggal ada sampai untuk mengantisipasi sampai lari dan seterusnya ada jaminan dari Keluarga harus diserahkan kepada teman-teman di Lapas, jadi sekali lagi rekomendasinya dari dokter RSPAD," ungkapnya.
Penjelasan KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi soal terlihatnya terpidana perkara korupsi Setya Novanto di Restoran Padang di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.