Polisi Amankan Ratusan Anggota Kelompok Anarko Sindikalisme di Bandung, Surabaya, dan Jakarta
Ratusan anggota kelompok anarko sindikalisme diamankan kepolisian di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
mengenal kelompok Anarko
Lima orang yang diduga berniat melakukan provokasi dalam peringatan May Day 2019 di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Rabu (1/5/2019).
Lima orang yang diamankan itu merupakan anggota kelompok 'Anarko'.
Dari berbagai sumber, Anarko adalah kelompok yang menolak gagasan-gagasan mengenai otoritas hirarkis, karenanya menolak pemerintahan pula.
Dalam peringatan May Day 2019 di Gedung Grahadi, polisi mengetahui mereka berusaha merangsek masuk ke dalam kerumunan massa buruh yang tengah merayakan May Day 2019 di depan Gedung Grahadi.
Niatan mereka adalah memicu kegaduhan di tengah kerumunan massa buruh.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, pihaknya mengintruksikan penangkapan terhadap kelimanya, atas beberapa pertimbangan.
Baca: 8 Bulan Diabaikan Perusahaan, Pria Ini Datang Jauh-jauh dari Surabaya ke Malang Untuk Aksi May Day
Pertama, kelompok massa 'Anarko' yang mengenakan atribut pakaian dominan berwarna hitam itu, diketahui tak mengantongi izin pemberitahuan kegiatan.
"Mengamankan mereka karena 1 mereka mereka tidak melampirkan surat tanda pemberitahuan untuk melakukan," katanya saat ditemui awakmedia di kantornya.
Kedua, kelompok tersebut cenderung akan berbuat anarkis.
"Mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang cenderung sama dengan di daerah lain yang memiliki kecenderungan anarkis," lanjutnya.
'Anarko' ditengarai menjadi penyebab kericuhan yang sempat terjadi di beberapa kawasan di Indonesia.
"Di Bandung dan daerah lain sudah terjadi, di Jatim kami sudah langsung dengan cepat mengantisipasi aksi mereka yang dilakukan di Gedung Grahadi," katanya.
Baca: Seminggu Jelang Ramadhan, Harga Bahan Pokok di Pasar Kepanjen Malang Mulai Meroket, Berikut Harganya
Kelompok tersebut merupakan jaringan organisasi internasional yang memiliki visi penentangan terhadap status quo suatu negara.