Herman Khaeron Terima Audiensi Mahasiswa UNPAD
Audiensi ini dimaksudkan guna sharing knowledge terkait situasi dan isu-isu politik terkini terutama menyangkut efektifitas pemilu serentak 2019.
Editor: Content Writer
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Herman Khaeron menerima audensi mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.
Audiensi ini dimaksudkan guna sharing knowledge terkait situasi dan isu-isu politik terkini terutama menyangkut efektifitas pemilu serentak 2019.
Di hadapan mahasiswa UNPAD, Herman menyampaikan sejumlah penjelasan terkait pelaksanaan pemilu 2019. Beberapa hal ia jelaskan seperti persoalan DPT, kesiapsiagaan petugas TPS terkait pemilu serentak, hingga isu pengembangan e-voting untuk pemilu ke depan.
Setelah memberikan pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara Herman Khaeron dengan mahasiswa.
Mahasiswa yang hadir pun turut antusias memberikan pertanyaan dan langsung dijawab oleh legislator asal Cirebon tersebut.
Saat itu pun, Herman mendorong kepada mahasiswa UNPAD untuk terus menyampaikan gagasan kritisnya ke publik untuk perbaikan kondisi perpolitikan saat ini, karena menurutnya mahasiswa adalah salah satu elemen yang memiliki idealisme dalam menyampaikan gagasan dan pandangannya.
“Jangan berhenti memberikan gagasan dan pendapat serta ide yang terbaik untuk Indonesia ke depan,” tegas Herman, seraya menasihati pada mahasiswa, Kamis, (02/05/2019) di Ruang Rapat Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta.
Politisi Partai Demokrat ini juga mengakui eksistensi mahasiswa amat dibutuhkan guna menjaga keseimbangan diskursus publik. Sehingga mahasiswa Ilmu Pemerintahan UNPAD pun diharapkan bisa mengisi ruang publik tersebut.
“Bangun terus idealism dan kekompakan. Negara memanggil eksistensi Anda sekalian untuk bisa menjaga proses demokrasi yang adil, jujur, fair, dan mahasiswa FISIP sangat dibutuhkan dalam momentum sekarang ini,” tegas Herman.
Mahaiswa yang hadir pun turut senang dan bangga bisa berdiskusi langsung dengan Herman yang juga merupakan salah satu best parlementarians.
Diharapkan edukasi politik semacam ini mampu melecut semangat mahasiswa FISIP untuk terus melakukan dialektika dalam pengembangan demokrasi di Indonesia yang lebih baik. (*)