Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pendiri Partai Berkarya: Yang Kaya Itu Ketua Umum, Partai Tetap Urunan

Kata-kata seperti itu sangat biasa didengar oleh Pendiri Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang. Jawabannya selalu satu,

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pendiri Partai Berkarya: Yang Kaya Itu Ketua Umum, Partai Tetap Urunan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Berkarya Neneng A Tutty (kedua kanan) didampingi Sekjen Badaruddin Picunang (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai menyerahkan berkas pendaftaran partai di KPU Pusat, Jakarta, Jumat (13/10/2017). Partai Berkarya secara resmi mendaftar sebagai peserta Pemilu 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Berkarya yang diketuai oleh Hutomo Mandala Putra atau yang akrab disapa Tommy Soeharto adalah partai yang kaya dan memiliki kekayaan yang mumpuni.

Kata-kata seperti itu sangat biasa didengar oleh Pendiri Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang. Jawabannya selalu satu,

"Yang kaya itu ketua umum, partai tetap urunan," jelas dia saat sesi wawancara khusus dengan Tribun di kawasan Menteng, Jakarta, pekan ini.

Baca: Pendiri Partai Berkarya Akui Pemilu 2019 Melelahkan

Ia yang pernah menjadi sekjen partai mengatakan selama ini tidak banyak dana yang dikeluarkan oleh Tommy maupun keluarga Cendana secara keseluruhan.

Serta, ada batasan yang dikeluarkan oleh Cendana terhadap partai, meski hampir semua anggota keluarga Cendana masuk ke dalam partai.

"Ya mereka juga ada batasannya," ungkap dia.

Alasannya, Tommy menginginkan agar partai tetap berjalan secara mandiri dan gotong royong.

Berita Rekomendasi

Sehingga, tidak jarang para caleg yang ada di daerah, sudah menggadaikan rumah, kendaraan dan barang berharga mereka.

"Banyak juga loh yang jual kendaraan, motor, mobil begitu. Jadi, kader dan caleg memang diminta untuk mandiri," kata pria yang juga menjadi caleg di Dapil Sulsel III itu.

Cara menyiasatinya, dia menjabarkan, banyak caleg yang merupakan tokoh masyarakat setempat, atau mantan pejabat daerah. Sehingga, dinilai dapat meraih suara di angka dua koma saat Pemilu 2019 kali ini.

Dirinya pun mengakui, urusan logistik menjadi salah satu evaluasi Partai Berkarya di Musyawarah Nasional (Munas) yang akan diselenggarakan pada Juni 2019 mendatang. 

Meski logistik yang dimiliki tidak banyak, Badaruddin mengatakan, tidak akan pernah 'menjual' partai Berkarya ke pihak manapun.

Siapapun bisa menjadi ketua umum di partai berlambang Pohon Beringin itu apabila sudah melewati proses dan tahapan yang sudah ditetapkan.

"Ada mekanisme untuk menjadi ketua umum Berkarya. Partai Berkarya, bukan punya siapa-siapa, bahkan ketua umum kami, yaitu Mas Tommy juga tidak bisa mengklaim ini partainya. Jadi, kalau mau jadi ketua umum ya silakan saja tapi lewat mekanisme partai," tukas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas