Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lihat Perbedaan Cak Nun yang Ibaratkan Dirinya Jadi Jokowi dan Prabowo dalam Hadapi Hasil Pilpres

Pendakwah Emha Ainun Najib atau yang kerap disapa Cak Nun mengibaratkan dirinya sebagai calon presiden (capres) Jokowi dan Prabowo.

Editor: Lailatun Niqmah
zoom-in Lihat Perbedaan Cak Nun yang Ibaratkan Dirinya Jadi Jokowi dan Prabowo dalam Hadapi Hasil Pilpres
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Ribuan warga Semarang, Jawa Tengah, dan Jamaah Maiyah tumpah ruah memadati Klenteng Sam Poo Kong dalam acara ''Sinau Bareng Cak Nun, Kiai Kanjeng bersama Polda Jateng, Sam Poo Kong, dan Tribun Jateng'' yang belangsung Kamis (18/4/2019) malam. Tribun Jateng/Hermawan Handaka 

TRIBUNWOW.COM - Pendakwah Emha Ainun Najib atau yang kerap disapa Cak Nun mengibaratkan dirinya sebagai calon presiden (capres).

Hal ini disampaikan Cak Nun saat berada di Mojokerto, Jumat (3/5/2019) lalu.

Melalui potongan video yang beredar, Cak Nun mengibaratkan dirinya menjadi capres 02 Prabowo Subianto dalam menghadapi hasil pilpres.

"Kalau saya jadi Prabowo, karena saya dituduh curang juga, saya yakin bahwa saya menang maka saya akan minta penghitungan ulang oleh tim independen diawasi oleh kedua tim oleh kedua kontestan dan oleh orang-orang tua dan oleh lembaga independen yang adil dan jujur," tutur Cak Nun, seperti dalam unggahan YouTube story in lintas sumatera.

Lalu Cak Nun mengibaratkan dirinya menjadi capres 01 Joko Widodo (Jokowi) dalam persoalan yang sama.

Baca: Cak Nun: Mohon Pak Jokowi dan Pak Prabowo Bukan Berpikir soal Menang dan Kalah

"Kalau saya jadi Jokowi saya enggak terima dituduh curang, saya akan buktikan melalui penghitungan kembali karena KPU terbukti melakukan sangat banyak kesalahan," tuturnya.

Cak Nun lalu memberikan pendapat soal kesalahan teknis yang ada di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Berita Rekomendasi

"Saya tidak mengatakan mereka salah dalam arti melakukan sesuatu yang curang, tapi ada banyak kesalahan teknis bahkan kecurangannya dihitung sampai lebih dari 9 ribu," katanya.

Ia lalu menyinggung soal anggota penyelengara pemilu yang meninggal dunia.

Cak Nun lalu menyindir institusi yang tidak memberikan perlakuan khusus pada para petugas yang meninggal saat pemilu.

"Bahkan yang meninggal berapa sekarang? 360 dan tidak ada bendera setengah tiang, bahkan KPU sendiri tidak melakukan upacara duka cita bagaimana seharusnya."

BACA SELENGKAPNYA>>>

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas