Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cak Nun Akui Tak Pernah Mau Diundang ke Istana Presiden,'Hina Saya Kalau Sampai ke Sana'

Cak Nun kemudian kembali menegaskan bahwa perlindungan terhadap KPK dan penegak hukum harus diberikan berlapis.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Cak Nun Akui Tak Pernah Mau Diundang ke Istana Presiden,'Hina Saya Kalau Sampai ke Sana'
CakNun.com
Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. 

TRIBUNNEWS.COM -- Budayawan Emha Ainun Najib alis Cak Nun mengaku tak pernah mau dipanggil ke Istana Negara oleh Presiden.

Cak Nun kemudian membeberkan alasannya bertindak demikian.

Hal tersebut disampaikan Cak Nun saat menjadi narasumber di acara Catatan Najwa, memperingati dua tahun kasus Novel Baswedan.

Awalnya, Cak Nun mengatakan dirinya akan selalu melakukan sesuatu sesuai dengan pernyatannya.

"Kalau saya bilang A, saya melakukannya sampai umur 66, sampai sekarang A, A," kata Cak Nun, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Najwa Shihab, pada Minggu (5/5/2019).

Cak Nun menegaskan jika ia menyebut dirinya tak bisa dipanggil oleh presiden maka hal tersebut akan ia tepati.

"Sampai sekarang kalau saya bilang 'hei saya tidak bisa dipanggil presiden, saya yang berhak panggil presiden, karena aku rakyat, aku yang bayar," sambung Cak Nun disambut tepuk tangan riuh hadirin.

Baca: Euforia Kelahiran Anak Pertama Meghan Markle dan Pangeran Harry, Para Penggemar Berpesta di Jalanan

Baca: Jasa Marga Akan Terbitkan Dua Obligasi Baru untuk Biayai Ekspansi Ruas Tol Baru di 2019

Baca: BPS: Sektor Pertanian Dongkrak Pertumbuhan PDB Kuartal I 2019

Berita Rekomendasi

"Itu saya lakukan, dan saya tidak pernah mau dipanggil ke istana, dan saya tidak pernah bangga sama sekali (kalau ke istana), hina saya kalau sampai ke sana," ucap Cak Nun dengan nada tinggi.

Cak Nun mengungkapkan, apa yang ia sampaikan bukanlah kesombongan.

Ia kemudian membeberkan pandangannya.

Cak Nun menilai kedaulatan berada di tangan rakyat seutuhnya, karena Indonesia adalah negara demokrasi.

Ia memandang seseorang yang dipilih rakyat untuk menjadi presiden hanya karyawan kontrak selama lima tahun.

"Itu bukan soal kesombongan, lo katanya rakyat, rakyat kan yang megang kedaulatan, katanya demokrasi," ujar Cak Nun.

"Lo presiden kan outsourcing, buruh 5 tahun, buruh lima tahun kok manggil-manggil bos," imbuhnya disambung gelak tawa hadirin.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas