Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPK Periksa Akuntan yang Tangani Laporan Keuangan Garuda

BPK RI sudah memeriksa kantor akuntan publik (KAP) yang memeriksa laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in BPK Periksa Akuntan yang Tangani Laporan Keuangan Garuda
Kemenpar
Garuda Indonesia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI sudah memeriksa kantor akuntan publik (KAP) yang memeriksa laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk.

"Yang sudah kami lakukan melakukan evaluasi kepada KAP," kata anggota I BPK Agung Firman Sampurna di kantornya, Jakarta, Rabu (8/5/2018).

Usai memeriksa KAP, lanjut Agung, BPK akan melalukan pemeriksaan pada laporan keuangan Garuda. Hingga saat ini, pihaknya belum menerima dokumen terkait laporan keuangan tersebut.

"Kita sekarang posisinya pemeriksaan laporan keuangan dulu. Selesai pemeriksaan laporan keuangan, hari ini kita lakukan exit meeting," jelasnya.

Langkah selanjutnya adalah meminta klarifikasi dari pihak GIAA, termasuk menanyakan aksi yang akan diambil persero.

"Kita harus memutuskan jenis audit apa yang mau kita lakukan di sini. Apakah kita akan pemeriksaan laporan keuangan atau seperti yang selama ini sudah dijalankan, kita akan melakukan pemeriksaan dengan tujuan tertentu," jelas Agung.

Baca: Soal Rencana Tarif Diturunkan, Garuda Indonesia Janji akan Tunduk

Berita Rekomendasi

"Kalau pilihannya pemeriksaan dengan tujuan tertentu maka pasti kita akan lakukan evaluasi terhadap kantor akuntan publik yang sudah melakukan pemeriksaan atas laporan keuangannya," imbuhnya.

Menurut dia, apabila ditemukan pelanggaran terhadap standar akutansi, ada kemungkinan auditor hingga KAP terkena sanksi.

"Sudah tentu kalau tindakan mereka melakukan kesalahan atau pelanggaran terhadap ketentuan UU sudah pasti ada sanksninya," tandasnya.

Untuk diketahui, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Garuda Indonesia pada 24 April 2019, mengumumkan bahwa sepanjang tahun 2018 perusahaan mencetak laba bersih USD 809,84 ribu meningkat tajam dari tahun 2017 yang menderita kerugian sebesar USD 216,58 juta.

Namun, laporan keuangan itu menjadi sorotan karena adanya penolakan dari dua komisarisnya. Penolakan tersebut terkaif perjanjian kerjasama dengan PT Mahata Aero Teknologi dan PT Citilink Indonesia, di mana apabila tanpa pengakuan pendapatan ini, perseroan diperkirakan akan alami kerugian sebesar USD 244,95 juta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas