Tradisi Bangunkan Sahur Pakai Jet Tempur Disoal, Ini Jawaban TNI AU
Rencana TNI AU yang kembali lakukan tradisi bangunkan sahur dengan jet tempur disoal, ini penjelasan TNI AU.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Rencana TNI AU yang kembali lakukan tradisi bangunkan sahur dengan jet tempur disoal, ini penjelasan TNI AU.
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) akan kembali melakukan tradisi membangunkan sahur menggunakan pesawat tempur.
Rencana ini disampaikan TNI AU melalui akun Twitter, @_TNIAU, Selasa (7/5/2019).
Dalam twit tersebut, beberapa kota yang disebut akan dilintasi oleh pesawat tempur milik TNI AU adalah Surabaya, Surakarta, Yogyakarta, Klaten, dan Sragen.
Kegiatan ini biasanya menggunakan dua jenis pesawat tempur dengan formasi tertentu.
Yaitu memakai pesawat F16 dan T50i dengan formasi dua pesawat, leader dan wingman.
Rencana TNI AU tersebut menuai respons beragam dari warganet.
Banyak yang antusias, tapi tak sedikit pula yang menyoalnya.
Tak ingin terus berlarut, akun Twitter TNI AU kembali menjelaskan rencana latihan terbang fajar tersebut.
Menurut akun Twitter TNI AU, pelaksanaan terbang fajar oleh beberapa Skadron Udara TNI AU selama bulan Ramadan, bukanlah pemborosan APBN.
Sebab, setiap Skadron Udara di TNI AU, meliputi Skadron Tempur, Transport, Latih, hingga Helikopter memiliki siklus latihan yang teratur.
Siklus latihan itu tertuang dalam syllabus latihan per 4 bulanan untuk menjamin profesionalisme para penerbang TNI AU tersebut.
Sebut saja dengan Skadron Tempur yang memiliki empat macam latihan, seperti Initial Phase, Air to air phase, Air to Ground Phase, dan War Phase.
Seluruh phase ini, lanjut akun Twitter TNI AU, harus diselesaikan dalam empat bulan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.