Kementan Motivasi Kaum Milenial Sulsel Terjun Ke Sektor Pertanian
Untuk mendapatkan modal tersebut, para mahasiswa disyaratkan untuk mengikuti mata kuliah kewirausahaan.
Editor: Content Writer
Pelaksanaan program ini digerakkan di seluruh provinsi di Indonesia dimulai dari Aceh sampai ke Papua.
“Kami membaginya ke dalam zona kawasan jenis komoditas pertanian mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan,” sambung Ismaya.
Setiap zona mendapatkan jenis bantuan yang berbeda. Untuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, kelompok tani milenial akan mendapat bantuan benih. Sementara peternakan mendapatkan bantuan ternak, seperti sapi, kambing, dan ayam.
Sebelum mendapatkan bantuan, kelompok tani milenial terlebih dahulu diberikan pembekalan dan bimbingan teknis (bimtek) sesuai dengan bidang pertanian yang ditekuninya.
Bimtek diselenggarakan tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas, keterampilan, sikap dan pengetahuan petani, tapi juga mengubah pola pikir dan meningkatkan kapasitas seorang petani ke arah yang lebih modern.
Tak hanya pembekalan, Kementan juga turut mendampingi petani saat turun ke lapangan Guna peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, peran Penyuluh Pertanian sangat strategis sebagai pendamping petani. Salah satunya dalam melatih penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada para petani millenial.
Kementan mendefinisikan petani milenial sebagai 19 – 39 tahun atau petani yang tidak berada dalam range umur tersebut tetapi berjiwa milenial, tanggap teknologi digital, dan tanggap alsintan.
“Semangat milineal yang dianggap fasih mengadopsi teknologi dalam beragam aspek bisnis akan membawa pembaruan dalam pembangunan pertanian kedepan,” tuturnya.
Mengamini pernyataan Ismaya, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menyebutkan pembeda petani muda dibandingkan para petani berusia tua adalah kemampuan mereka dalam berinovasi dan menggunakan teknologi.
“Saat ini generasi muda banyak bergerak di bidang pertanian. Mereka memiliki kemampuan yang berbeda dengan usia senior. Kita harus membekali tenaga muda kita yang turun ke sektor pertanian,” tutur Boga.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.