Kakorlantas Polri Prediksi Arus Mudik Trans Jawa-Bali via Pelabuhan Ketapang Alami Peningkatan
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Refdi Andri, meninjau kesiapan jalur mudik trans Jawa-Bali yang bakal dilalui pemudik pada Lebaran 2019.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kakorlantas Polri, Irjen Pol Refdi Andri, meninjau kesiapan jalur mudik trans Jawa-Bali yang bakal dilalui pemudik pada Lebaran 2019.
Pemantauan melalui jalur darat untuk jalur trans Jawa-Bali dilakukan sejak tanggal 17 April hingga 18 April 2019.
Dalam peninjauan tersebut, Irjen Pol Refdi Andri melihat kesiapan pelabuhan penyeberangan di Ketapang-Gilimanuk.
Dia mendapatkan pemaparan dari pihak pengelola Pelabuhan Ketapang untuk mengantisipasi pemudik.
"Mengacu pengamanan di tahun lalu sudah sangat baik, hanya saja memang perlu kita optimalkan karena animo masyarakat pada saat mudik dan balik tentu menjadi lebih banyak lagi," ujar Irjen Pol Refdi Andrii di Pelabuhan Ketapang, Sabtu (18/5/2019).
Baca: Kenakan Tanktop Warna Hitam, Nikita Mirzani Unggah Foto Menyusui si Buah Hati, Begini Faktanya
Irjen Pol Refdi Andri memprediksi arus mudik dan balik tahun ini bakal terjadi peningkatan arus kendaraan sebesar 30 hingga 40 persen.
"Kalau kita bandingkan dengan tahun lalu estimasi-estimasi peningkatan mudik dan balik ini dengan 30 sampe 40 persen yang melintas pada ruas tol. Demikian juga penjelasan yang disampaikan oleh GM Pelabuhan Ketapang peningkatan 10 sampe 15 persen sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi," ungkap Refdi.
Pihaknya telah melakukan antisipasi terhadap beberapa ruas tol dengan melalukan one way. Rekayasa lalu lintas ini bakal dilakukan sejak 31 Mei hingga 2 Juni.
Meski begitu Refdi mengatakan, bahwa ada titik krusial yang perlu diperhatikan pemudik.
"Memang ada beberapa titik krusial yang pertama tentu pergerakan-pergerakan di mana kita memulai rekayasa lalu lintas dengan sistem one way, yaitu pada kilometer 25 Cikampek sampai nanti kilometer 29 itu adalah langkah pertama kita pada saat itu tentu perlu informasi perlu sosialisasi dan lain sebagainya," kata Refdi.