Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FPI Pekalongan Berangkatkan 2 Bus ke Jakarta untuk Aksi 22 Mei Hingga Lebaran

Front Pembela Islam (FPI) Kota Pekalongan, sediakan dua bus untuk massa yang hendak berangkat ke Jakarta.

Editor: Sugiyarto
zoom-in FPI Pekalongan Berangkatkan 2 Bus ke Jakarta untuk Aksi 22 Mei Hingga Lebaran
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Massa Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di halaman Pengadilan Negeri Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Bandung, Senin (8/10/2018). Pada kesempatan yang sama, digelar sidang praperadilan surat penghentian penyidikan perkara (SP3) Rizieq Shihab yang dilaporkan Sukmawati Soekarnoputri. TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA 

TRIBUNNEWS.COM , PEKALONGAN - Front Pembela Islam (FPI) Kota Pekalongan, sediakan dua bus untuk massa yang hendak berangkat ke Jakarta.

"Dari Pekalongan ada dua bus yang berangkat sore ini," kata Ketua FPI Kota Pekalongan, Abu Ayaz.

Menurut dia, massa yang berangkat ke Jakarta bakal bertahan hingga Lebaran.

Mereka akan berada di Jakarta hingga mendapat kejelasan atas dugaan kecurangan pilpres.

"Kami menuntut KPU RI untuk melakukan investigasi terhadap kematian petugas PPS, KPPS yang mencapai 600 orang dalam pemilu," ujarnya.

Walaupun demikian, Abu Ayaz menambahkan, FPI Kota Pekalongan tidak mengkoordinir masa yang berangkat ke Jakarta.

"Kami hanya memberangkatkan dua bus, kalaupun ada yang berangkat secara pribadi berarti mereka punya tujuan yang sama seperti kami."

Berita Rekomendasi

"Untuk membongkar kecurangan sistematik dan masif saat perhitungan suara," tambahnya.

Korlap Aksi 22 Mei Diminta Tanggung Jawab

Polri meminta koordinator lapangan (korlap) aksi 22 Mei harus bertanggung jawab atas keberadaan massa yang hendak berdemonstrasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat penetapan hasil rekapitulasi pemilu.

“Setiap koordinator lapangan harus bertanggung jawab terhadap massa. Bila terjadi kerisuhan, jangan lepas tanggung jawab,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Senin (20/5/2019).

Ia menyatakan, polri menekankan kepada koordinator lapangan untuk mengenali setiap peserta yang ikut dalam rombongannya. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya massa lain yang menumpang ikut aksi.

“Jika ada yang tidak dikenal oleh koordinator lapangan, maka orang tersebut tidak boleh ikut. Harus dilarang, khawatir nantinya orang itu jadi martir karena disusupi pelaku terorisme,” ucap Dedi.

Selain itu, Polri mengimbau masyarakat tidak turun ke jalan untuk menjadi massa aksi pada 22 Mei nanti lantaran ada indikasi teror yang dilakukan oleh kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas