4 Kejadian dalam Demo di Bawaslu yang Berakhir Ricuh: Negosiasi hingga Lempar Beling
Demo yang berlangsung di depan kantor Bawaslu pada Selasa malam (21/5/2019) berakhir ricuh.
Editor: Malvyandie Haryadi
4 Fakta Demo Bawaslu Ricuh - Polisi Tembakan Gas Air Mata hingga Beberapa Orang Diamankan
TRIBUNNEWS.COM - Demo yang berlangsung di depan kantor Bawaslu pada Selasa malam (21/5/2019) berakhir ricuh.
Aparat keamanan pun terpaksa menembakkan gas air mata ke arah massa.
Proses negosiasi yang dilakukan massa dengan Polisi tak menemui titik terang.
Beberapa orang pun sempat diamankan oleh pihak Kepolisian.
Hal ini lantaran mereka diduga sebagai provokator dari aksi tersebut.
Baca: Situasi Terkini di Sekitar Kantor Bawaslu, Massa Terlibat Ricuh dengan Kepolisian di Jalan Thamrin
Berikut ini 4 Fakta Demo Bawaslu Ricuh yang Tribunnews rangkum dari siaran langsung Kompas TV:
1. Polisi Terpaksa Menembakan Gas Air Mata
Saat ini massa yang sempat dibubarkan pada pukul 21.30 justru kembali terlibat kericuhan dengan petugas kepolisian.
Negosiasi sempat dilakukan antara petus kepolisian dengan Tokoh Masyarakat.
Namun negosiasi tersebut berlangsung alot dan tak menemui titik terang.
Hingga pada akhirnya kericuhan tak terelakan lagi.
Baca: Siaran Langsung Kompas TV - Demo Bawaslu Ricuh, Situasi Terkini dari Sekitar Kantor Bawaslu RI
Hingga saat ini pukul 01.00 WIB, Rabu (22/5/2019) massa justru semakin beringas.
Petugas kepolisian pun terpaksa melepaskan tembakan gas air mata ke arah massa.
Massa juga bahkan sempat melemparkan percikan api yang diduga berasal dari petasan yang dibawa.
Bahkan massa juga sempat melemparkan batu hingga beling kaca kearah petugas kepolisian.
Baca: Kronologi Kericuhan Massa yang Melakukan Aksi Demo di Depan Kantor Bawaslu
2. Beberapa Orang berhasil di Amankan pihak Kepolisian:
Berdasarkan tayangan langsung Kompas TV, nampak beberapa orang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.
Hal ini lantaran mereka diduga melakukan aksi provokasi antara pendemo dengan kepolisian.
Sebelumnya juga Polisi telah berhasil mengamankan satu orang terlebih dahulu.
Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 22.30 WIB.
Hingga pada akhirnya sejumlah massa yang berusaha menyerang aparat kepolisian berhasil diamankan.
"Amankan itu yang didepan" seru himbauan pihak kepolisian dari pengeras suara.
Baca: Demo di Kantor Bawaslu - Massa Masih Bertahan di Sekitar Sarinah & Jalan MH Thamrin
3. Massa Sempat Melemparkan Batu hingga Beling Kaca
Massa yang menolak mundur juga sempat 'menyerang' pihak kepolisian.
Bahkan massa juga sempat melempari petugas dengan batu.
Nampak dari tayangan Kompas TV Live pada pukul 01.15 WIB, massa juga sempat melempari petugas dengan beling kaca.
Polisi pun terpaksa juga turut menurunkan kendaraan water canon untuk memaksa mundur massa.
Aparat kepolisian juga sempat menunggu apakah massa benar-benar telah membubarkan diri.
Polisi pun menyusuri sekitar lokasi, untuk memastikan massa tak kembali lagi.
4. Sempat Dilakukan Aksi Negosiasi Pihak Kepolisian dengan Perwakilan Massa:
Proses negosiasi pun berlangsung antara tokoh masyarakat dengan petugas kepolisian.
Saat proses negosiasi ini pun Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Hari Kurniawan turun tangan.
Kombes Hari Kurnianan juga mencoba menjelaskan dengan kepada para pendemo.
"Kami janji akan pulang, malam ini juga" ujar salah seorang pendemo dalam tayangan Live Kompas TV.
"Tolong teman-teman kami yang bapak tangkap untuk di bebaskan, kami janji akan mundur janji pak" tambah seorang pendemo tersebut
Kombes Hari Kurnianan pun merespon hal tersebut.
"Pada prinsipnya, pihak kepolisian tidak akan menangkan seseornag jika dirinya tak bersalah," Ujar Kombes Hari Kurniawan saat melakukan aksi negosiasi.
Melalui pengeras suara Polisi juga berulang kali mencoba untuk menghimbau para pendemo agar kembali ke asalnya.
Polisi juga bahkan menghimbau kepada masyarakat sekitar untuk tak terlibat aksi provokasi yang dilakukan oleh pendemo.
"Warga masyarakat tidak bersentuhan dengan Kepolisian, silahkan anda kembali kerumah masing-masing" ujar pihak kepolisian melalui pengeras suara.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)