Cegah Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Aksi 22 Mei, Pemerintah Batasi Akses WhatsApp dan Instagram
Cegah Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Aksi 22 Mei, Pemerintah Batasi Akses WhatsApp dan Instagram
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Pravitri Retno W
Cegah Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Aksi 22 Mei, Pemerintah Batasi Akses WhatsApp dan Instagram
TRIBUNNEWS.COM- Layanan pesan instan yang bernaung di bawah Facebook, WhatsApp dan Instagram mendadak sulit diakses.
Masalah ini mulai dirasakan olah pungguna sejak Rabu (22/5/2019) pagi.
Pemerintah sengaja mengambil langkah pembatasan akses sementara untuk beberapa media sosial.
Hal ini bertujuan untuk mencegah provokasi termasuk penyebaran berita bohong atau hoax ke masyarakat.
Mengutip dari Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto menyampaikaikan hal tersebut.
Baca: Politikus Demokrat: Pak Jokowi dan Pak Prabowo Bertemulah. . .
Baca: Anies Baswedan Kunjungi Keluarga Korban Tewas Insiden Bentrokan di MH Thamrin
Baca: TERBARU Hasil Real Count KPU Pilpres 2019, Data Masuk 93,61%, Selisih Jokowi vs Prabowo 15,4 Juta
"Akan kami adakan pembatasan akses di media sosial. Fitur tertentu tidak diaktifkan untuk menjaga agar hal-hal negatif tidak terus disebarkan ke masyarakat," kata Wiranto.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menambahkan sesuai hasil analisis, pihaknya melihat ada modus peneyebaran berita hoaks di media sosial paska kerusuhan.
Para pelaku mengunggah video atau foto melalui Facebook dan Instagram dan melakuakan tangkapan layar atau screenshot pada unggahan.
Bukan unggahannya yang viral, melainkan konten yang telah di screenshot tersebut.
"Teman-teman akan alami pelambatan kalau download atau upload video karena viralnya yang negatif ada di sana. Sekali lagi ini sementara," ujar Rudiantara.
Rudiantara juga menyampaikan agar masyarakat mengakses informasi dari media terpercaya.
Kejadian ini sekaligus memunculkan tagar #instagramdown #WhatsAppdown dan #Facebookdown menjadi trending topic di Twitter
Dari pantauan Tribunnews.com melalui situs Down Detector, kejadian ini melanda sejumlah wilayah seperti Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera.
Baca: Hindari Perang Tarif, Kemenhub Berencana Atur Tarif Promo Ojek Online
Baca: Layanan Penukaran Uang di Monas Tutup Sementara, Ini Sebabnya
Baca: Bila Jokowi dan Prabowo Bertemu, Keakuran Mereka Dapat Diikuti Para Pengikutnya
Baca: Temui Presiden Jokowi di Istana Bogor, AHY Sampaikan Pesan SBY
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.