Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Haru Tentang Bachtiar Alamsyah, Warga Batuceper Korban Meninggal di Aksi 22 Mei

Bachtiar Alamsyah merupakan satu dari enam orang yang meninggal saat mengikuti aksi damai tersebut.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cerita Haru Tentang Bachtiar Alamsyah, Warga Batuceper Korban Meninggal di Aksi 22 Mei
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Suasana rumah duka almarhum Bachtiar Alamsyah (23) korban meninggal dunia saat mengikuti Aksi Damai 22 Mei 2019 di Jakarta. 

Selain karena sifatnya, Bachtiar yang lebih akrab disapa om Alang tersebut memang menjadi pelatih dan guru bagi anak-anak sekitar mulai dari karate dan mengaji.

Saat TribunJakarta menyambangi rumah korban pun banyak anak kecil yang histeris sambil menyebutkan nama Alang alias Bachtiar.

UNJUK RASA-Ribuan massa Aksi 22 Mei  di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/209). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. WARTA KOTA/henry lopulalan
Ribuan massa Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/209). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. WARTA KOTA/henry lopulalan (WARTA KOTA/henry lopulalan)

"Yang bunuh om Alang Jahat, yang bunuh om Alang jahat," kompak anak kecil berteriak dekat rumah duka di Batuceper, Tangerang.

Menurut Lela uwa dari korban mengatakan, rumah keponakannya tersebut sering digandrungi bocah-bocah setiap sorenya hanya untuk sekedar bermain.

"Anak-anak tuh cinta banget sama dia (Bachtiar). Soalnya paling mengayomi, dari guru karate sama palang pintu kan dia. Anak-anak suka diajak latihan. Setiap sore tuh rame ngeriung di rumahnya," tutur Lela di rumah duka.

6. Meninggal setelah peluru bersarang di dadanya

Bachtiar tutup usia setelah sebuah peluru bersarang di dadanya saat sedang beristirahat di bilangan Jakarta Barat.

Berita Rekomendasi

Kala itu, dia bersama kedua temannya Yogi dan Rizki sedang mengistirahatkan raganya yang lelah karena perjalanan dan mengikuti aksi.

Menurut, ketua RT setempat sekaligus paman korban, Haji Usman Sanusi, tiba-tiba saja mereka dihampiri petugas.

Pasalnya, petugas mencoba memukul mundur para demonstran sambil menarik pelatuk dan pelor mengenai bagian vital Bachtiar. 

UNJUK RASA - Truk petugas  membelah ribuan massa Aksi 22 Mei  di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/209). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. WARTA KOTA/henry lopulalan
Truk petugas membelah ribuan massa Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/209). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. WARTA KOTA/henry lopulalan (WARTA KOTA/henry lopulalan)

"Kalau Rizki dan Yoga itu kena lengannya, yang satu patah tulang sama peluru nyerempet tangan kanannya saja," ucap Usman.

Usman pun menyayangkan perilaku petugas yang diduga menyerang rakyat kecil yang tidak berdaya seperti ponakannya.

"Dia datang gak bawa apa-apa loh, tangan kosong! Ya saya mau keadilan saja, kan polisi seharusnya jadi penengah saat ini," tutur Usman.

Kabar duka itu dari kota seribu industri tersebut terdengan sampai ke telinga Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan hingga memberikan karangan buka berduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan.


Penulis: Ega Alfreda
Artikel ini tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sederet Fakta Warga Tangerang Meninggal Jadi Peserta Aksi 22 Mei, Sempat Ragu Berangkat dan Disayang

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas