Minta Polisi Klarifikasi, Pengurus Masjid Sunda Kelapa Keberatan Disebut Lokasi Perencanaan
"Masjid ini rumah Allah, siapa pun boleh datang ke sini, dan sudah menjadi tugas kami untuk melayani mereka," ungkap Ismed.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masjid Agung Sunda Kelapa di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, disebut menjadi tempat perencanaan aksi kericuhan pada 21-22 Mei 2019 di sejumlah titik di ibu kota.
Pernyataan itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Rabu (22/5/2019).
Namun, pengurus Masjid Sunda Kelapa merasa keberatan dengan pernyataan itu.
Sekretaris Dewan Pengurus Masjid Sunda Kelapa, Ismed Hasan Putro berharap adanya klarifikasi dari pihak Kepolisian.
"Kami berharap sekali ada penjelasan dan klarifikasi yang lebih komprehensif dari Kepolisian. Apalagi di situ disebutkan telah ditemukan rekaman bahwa ada pertemuan," kata Ismed di Ruang Bundar Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jumat (24/5/2019).
Baca: Waspadai Risiko Penggunaan VPN di Ponsel Android Saat WhatsApp dan Facebook Dibatasi Aksesnya
Menurutnya, mereka yang mennyebut pengurus Masjid Sunda Kelapa terlibat aksi kericuhan adalah orang-orang yang Islam phobia.
Baca: Gubernur Anies Baswedan: 8 Korban Meninggal Akibat Rusuh 22 Mei Didominasi Anak Muda
"Jangan ada upaya-upaya untuk menyingkirkan umat. Ini hanya orang-orang Islam Phobia. Orang-orang yang ingin menjelekkan Islam. Kami tidak bisa terima," tegas Ismed.
"Masjid ini rumah Allah, siapa pun boleh datang ke sini, dan sudah menjadi tugas kami untuk melayani mereka," tambahnya.
Penulis: Annas Furqon Hakim
Artikel ini tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Disebut Jadi Lokasi Perencanaan Aksi 22 Mei, Pengurus Masjid Sunda Kelapa Minta Polisi Klarifikasi