Sempat Diliburkan Akibat Aksi 22 Mei, Aktivitas di Kompleks Parlemen Kembali Normal
Sebelumnya, sejak tanggal 22 hingga 23 Mei, kegiatan di Gedung Parlemen terpaksa diliburkan lantaran mengantisipasi aksi unjuk rasa.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Jumat (24/5/2019) aktivitas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta kembali normal.
Sebelumnya, sejak tanggal 22 hingga 23 Mei, kegiatan di Gedung Parlemen terpaksa diliburkan lantaran mengantisipasi aksi unjuk rasa.
Pantauan Tribunnews.com, di sekitar Gedung Parlemen sekira pukul 09.45 WIB, kawat berduri yang sebelumnya terpasang di depan pintu masuk di Jalan Gatot Subroto kini telah dicopot.
Begitu pula kawat berduri yang sebelumnya terpasang di beberapa titik menuju Gedung Parlemen.
Para pengendara pun kini bisa melalui Jalan Gatot Subroto dan di pintu masuk Gedung Parlemen sisi Jalan Lapangan Tembak Senayan.
Baca: Tamu JK Tadi Malam: Prabowo, Try Sutrisno, Mahfud MD, Din Syamsuddin, Anies hingga Said Aqil
Baca: Prabowo Temui Jusuf Kalla di Kediamannya, Apa yang Dibicarakan?
Namun, penjagaan ketat dari personel TNI-Polri tetap dilakukan di pintu masuk Kompleks Parlemen.
Penambahan personel TNI-Polri yang berjaga di pintu masuk membantu Petugas Kemanan Dalam (Pamdal) dalam memeriksa setiap kendaraan yang masuk ke dalam gedung.
Sementara pantauan di dalam Kompleks Parlemen sudah kembali normal.
Seluruh pegawai DPR, MPR dan DPD melaksanakan tugasnya seperti sedia kala.
Diberitakan sebelumnya, menyikapi aksi unjukrasa 22 Mei 2019, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta ditutup.
Pegawai Kesekjenan di DPR, DPD, dan MPR pun diliburkan.
Baca: Pelaku Kerusuhan 22 Mei di Jakarta Berinisial ABB, Berikut Identifikasi Kepolisian Si Tersangka Ini
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Hanya saja ia mengatakan telah minta pihak Kesekjenan DPR/MPR/DPD berkoordinasi dengan pihak keamanan.
"Saya hanya berpesan kepada sekjen, bahwa saya tidak ingin terjadi apa-apa terhadap anggota DPR/MPR/DPD beserta seluruh staff nya ditengah berbagai isu ancaman dan penumpang gelap yang ingin memanfaatkan kemurnian aksi massa yang sesungguhnya bertujuan baik itu, untuk tujuan menciptakan ‘martir’,"kata Bamsoet kepada wartawan, Selasa malam, (21/5/2019).
Mengantisipasi aksi tersebut, petugas kepolisian memasang kawat berduri di depan pintu masuk di sisi Jalan Gatot Subroto.
Untuk diketahui aksi unjukrasa kecurangan Pemilu di depan Kantor Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta, berlangsung ricuh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.