Analisis Pengamat Sebut Perusuh 22 Mei Profesional dan Terlatih
Hermawan Sulistyo lantas menyoroti cara perusuh di kericuhan tersebut saat melempar bom molotov.
Editor: Hasanudin Aco
Ia menduga sosok tersebut adalah oknum tentara, polisi, atau seorang preman yang terlatih.
"Perang kota, bisa tentara, bisa oknum polisi, bisa preman, preman yang terlatih," ucap Hermawan Sulistyo.
Hermawan Sulistyo lantas menyoroti cara perusuh di aksi massa 21-22 Mei saat melempar molotov.
Ia mengatakan molotov yang digunakan kalau itu botol yang berukuran besar.
Melempar molotov berukuran besar menurut Hermawan Sulistyo memiliki tekni tertentu, yakni menumpukan titik lemparan pada berat badan.
"Contoh kalau ada rekaman video orang yang melempar molotov saya liat molotovnya itu botolnya besar bukan kecil," ucap Hermawan Sulistyo.
"Ini botol segede botol kecap,"
"Itu teknik melemparnya pasti dengan tubuh," tambahnya.
Hermawan Sulistyo menjelaskan melempar molotov berukuran besar tak bisa dilempar dengan sembarangan.
Teknik melempar molotov besar serupa dengan melempar geranat.
"Dengan tubuh bukan dengan lempar biasa, enggak bisa dilempar begini saja," jelas Hermawan Sulistyo.
"Dengan tubuh itu tekninya yang serupa saat melempar geranat," tambahnya.
Hal tersebut memperkuat pendapat Hermawan Sulistyo soal sosok profesional yang merancang kerusuhan di aksi massa 21-22 Mei 2019.
Massa Sasar Asrama Brimob: Lempar Bom Molotov hingga Bakar Mobil