Analisis Pengamat Sebut Perusuh 22 Mei Profesional dan Terlatih
Hermawan Sulistyo lantas menyoroti cara perusuh di kericuhan tersebut saat melempar bom molotov.
Editor: Hasanudin Aco
Bila dalam negosiasi tersebut belum ada kata kesepatakan dan massa terus melakukan tindakan melawan hukum, maka pihaknya dibantu TNI akan melakukan tindakan tegas.
"Bila hari ini mungkin belum ada kata kesepatakan, apabila terjadi terus dilakukan tindakan hukum aparat keamanan TNI Polri akan lakukan tindakan tegas dan terukur," ujar Dedi Prasetyo seperti dilansir TribunJakarta dari Kompas TV.
"Ini demi kepentingan seluruh masyarakat," tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap massa yang melakukan tindakan anarkis.
Dikatakannya, ada pihak yang memprovokasi massa pendemo hingga pada akhirnya terjadi kericuhan.
Sejumlah orang yang diduga memprovokasi massa in berasal dari luar Jakarta.
"Kita sudah mengidentifikasi, masyakarat dari luar Jakarta yang pertama kali memprvokasi," katanya.
"Aksi yang seharusnya damai tapi diprovokasi yang mengakibatkan masaa terpancing," sambungnya
Dedi menambahkan bahwa hingga saat ini pihak telah mengamankan puluhan orang yang diduga menjadi provokator.
"Dari hasil komunikasi saya dengan teman-teman yang sudah berhasil diamankan ada puluhan massa yang diduga provokator," tandasnya.
Aksi massa ini sudah terjadi sejak Selasa (21/5/2/2019).
Setidaknya ada tiga lokasi yang dijadikan tempat masaa melakukan aksi.
Tiga lokasi tersebut antara lain depan Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, kawasan Tanah Abang, dan Petamburan dekat Asrama Brimob.
Sempat Diwarnai Aksi Bakar Sampah, Situasi Tanah Abang dan Bawaslu kondusif
Sempat diwarnai aksi bakar sampah, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat saat ini mulai kondusif, Rabu (22/5/2019).
Seperti dilaporkan Kompas TV pukul 4.50, massa sudah bergerak mundur dan api sudah dipadamkan dengan mobil water canon, dibantu petugas pemadam kebakaran.
Sebelumnya, api muncul karena massa membakar sampah di tengah jalan.
Aparat kepolisian dibantu TNI terus maju dan mendesak massa untuk membubarkan diri.
Suara tembakan gas air mata mulai tak terdengar.
Setelah mulai kondusif, aparat kepolisian yang sejak semalam berjaga beranjak makan sahur pukul 4.25.
Mereka duduk-duduk di pinggir jalan untuk makan sahur di waktu yang mepet.
Pantauan di sekitar Bawaslu juga mulai kondusif.
Terlihat ada beberapa warga sudah bisa melintas di kawasan tersebut.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa terhadap hasil Pemilu 2019 berlangsung tertib pada Selasa (21/5/2019).
Sebagian besar massa sudah membubarkan diri pukul 20.00.
Namun, masih masih ada massa yang menolak membubarkan diri.
Awalnya, mereka berusaha merusak pagar besi di Gedung Bawasu sekitar pukul 22.00.
Polisi pun bergerak membubarkan paksa. Massa berlarian ke arah Tanah Abang, sebagian lagi ke arah Gondangdia dan terkonsentrasi di Jalan Sabang.
Massa kemudian melempar batu hingga petasan ke arah polisi. Polisi akhirnya melepaskan tembakan gas air mata kepada kerumunan massa. (*)