Istri Beberkan Seluk Beluk Calon Eksekutor Pembunuhan 4 Tokoh Nasional, Tertutup Soal Pekerjaan
Cerita tentang Irfansyah alias IR (45) seorang dari enam orang yang ditangkap kepolisian jelang aksi 22 Mei 2019 datang dari istrinya.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cerita tentang Irfansyah alias IR (45) seorang dari enam orang yang ditangkap kepolisian jelang aksi 22 Mei 2019 datang dari istrinya.
Diketahui menurut kepolisian IR diproyeksikan akan menjadi eksekutor untuk membunuh empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei saat aksi 22 Mei 2019.
IR ditangkap aparat kepolisian di pojokan belakang pos keamanan Komplek Peruri di kawasan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (21/5/2019).
Baca: Kerap Tampil Serba Mewah, Syahrini Kepergok Pakai Kaos Oblong Hanya Senilai Ratusan Ribu
IR tinggal di sebuah rumah kontrakan berukuran sekira 3 x 6 di gang tak jauh dari lokasi ia ditangkap.
TribunJakarta.com yang menyambangi rumah kontrakan itu pun diterima Angel (28) istri IR.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, beberapa stiker Prabowo-Sandi terlihat menempel di pintu dan jendela kaca rumah tersebut.
Baca: Respons Wiranto Sikapi Namanya Masuk Dalam Daftar Target Pembunuhan
Stiker yang ukurannya cukup besar tertempel di pintu rumah lengkap dengan gambar garuda merah dengan tulisan Indonesia Menang, Prabowo-Sandi.
Angel mengatakan stiker itu memang sudah lama dipasang, tepatnya sejak masa kampanye pemilu 2019 berlangsung.
"Itu stikernya sudah lama emang dipasangnya dari pas pemilu itu dikasih sama relawan," kata Angel kepada TribunJakarta.com, Selasa (28/5/2019).
Baca: Sulit Dilacak, Prada DP Terduga Pembunuh Vera Oktaria Kemungkinan Tak Gunakan Alat Komunikasi
Kendati rumahnya dipenuhi stiker Prabowo-Sandi, Angel mengaku tak tahu soal afiliasi politik suaminya.
"Kalau pilihan politik itu kan hak masing-masing ya, saya juga enggak pernah nanya dan dia juga enggak pernah ngomongin politik," kata Angel.
Selain itu, Angel menyebut suaminya selama ini tak pernah terlibat aksi yang mendukung salah satu paslon.
Namun, sebelum ditangkap sang suami memang mengatakan akan mengikuti aksi unjuk rasa yang digelar di Bawaslu pada 21 Mei 2019.